Daftar Aplikasi Ojol yang Tetap Tangguh di Indonesia: Dari InDrive Hingga Zendo

Ilustrasi yang menampilkan logo berbagai aplikasi ojek online yang masih beroperasi di Indonesia

MediaKampung.Com – Dominasi Gojek dan Grab di pasar ojek online Indonesia memang tak terbantahkan. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa aplikasi ojol lain yang tetap eksis dan terus berjuang di tengah persaingan ketat? Bahkan, ada yang dikelola oleh organisasi Islam sebesar Muhammadiyah! Artikel ini akan mengulas daftar aplikasi ojol yang masih bertahan di Indonesia, termasuk Zendo, dan keunggulan masing-masing.

1. inDrive: Startup Rusia dengan Tarif Fleksibel

inDrive, startup asal Rusia yang berbasis di Amerika Serikat, telah beroperasi di lebih dari 70 kota di Indonesia sejak 2019. InDrive menawarkan tarif yang fleksibel, di mana konsumen bisa menawar tarif ojol maupun taksi online. Perusahaan juga menjamin biaya sewa aplikasi yang terendah, yakni 10%.

2. Maxim: Jaringan Luas dengan Berbagai Layanan

Maxim hadir di Indonesia sejak 2018 dan kini telah tersedia di lebih dari 250 kota. Maxim menawarkan berbagai layanan, mulai dari ojek online, taksi online, pengiriman makanan dan barang, hingga layanan pijat dan pembersihan dengan biaya layanan yang lebih rendah (5%-15%) dari Gojek dan Grab.

3. Zendo: Ojek Online Berbasis Syariah dari Muhammadiyah

Zendo adalah layanan ojek online yang dikelola oleh Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU). Hadir sejak 2015, Zendo kini tersedia di lebih dari 70 kota. Menariknya, Zendo menawarkan berbagai layanan transportasi dan kebutuhan harian yang dapat diakses melalui aplikasi maupun WhatsApp, dengan mengedepankan nilai-nilai Islam. Zendo telah memiliki lebih dari 700 mitra pengemudi dan 2.000 mitra layanan dengan lebih dari 100.000 pengguna aktif.

4. Omega: Kolaborasi dengan Maxim

Omega, startup transportasi online asal Azerbaijan, hadir di Indonesia melalui kerjasama dengan Maxim. Omega memiliki aplikasi tersendiri, namun juga tersedia di aplikasi Maxim. Layanan yang ditawarkan meliputi ojek online, taksi online, pengantaran barang, hingga layanan pijat dan bersih-bersih rumah.

5. Nujek: Ojol Lokal dengan Jasa Profesional

Nujek atau Nusantara Ojek merupakan startup ojol lokal yang berdiri sejak 2018. Nujek menyediakan layanan transportasi online, pengiriman barang, pesan antar makanan, belanja kebutuhan sehari-hari, dan penyedia jasa profesional secara on demand melalui aplikasi.

6. Buroq: Ojol dengan Cita Rasa Indonesia

Buroq merupakan ojol asal Indonesia yang didirikan pada 2019. Selain layanan ojek online, Buroq juga menawarkan layanan unik seperti kereta kencana dan hidangan surga.

Selain aplikasi yang bertahan, ada juga beberapa aplikasi ojol yang sudah tutup, seperti:

  1. Uber: Sempat eksis namun akhirnya diakuisisi oleh Grab pada 2018.
  2. Topjek: Menawarkan tarif murah tanpa promo, namun akhirnya tutup.
  3. Ojek Argo: Aplikasi ojol tanpa perlu registrasi yang sudah tidak aktif sejak 2017.
  4. Call Jack: Aplikasi ojol asal Yogyakarta yang berdiri sejak 2010 namun kini sudah tidak beroperasi.
  5. Ojekoe: Aplikasi ojol yang awalnya merupakan tugas akhir dan sempat menawarkan tarif murah, namun kini juga sudah tutup.
  6. LadyJek: Aplikasi ojol khusus wanita dengan pengemudi perempuan, namun bangkrut karena keterbatasan modal.
  7. Ojesy: Ojol yang menargetkan pasar perempuan dan anak-anak, namun kini juga sudah tidak beroperasi.
  8. Blujek: Disebut sebagai pesaing terbesar Gojek dan Grab, namun akhirnya juga tutup.

Persaingan di pasar ojek online memang sangat ketat. Namun, beberapa aplikasi seperti inDrive, Maxim, Zendo, Omega, Nujek, dan Buroq tetap bertahan dan berinovasi untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *