Malam Ini Langit Indonesia Dihiasi Supermoon

super moon

Banyuwangi, mediakampung.com – Fenomena alam yang dikenal sebagai supermoon yang disebut Buck Moon akan terjadi pada tanggal 3 Juli 2023. Ini merupakan supermoon pertama tahun ini. Berikut adalah ulasan tentang fenomena tersebut di bidang teknologi.

Pada saat ini, bulan tidak hanya akan berada lebih dekat dengan Bumi daripada biasanya, tetapi juga akan tetap lebih rendah di langit jika dibandingkan dengan periode lain dalam tahun ini. Pada pukul 06.40 pagi waktu Eastern Daylight Time (EDT) pada tanggal 3 Juli, sisi bulan yang menghadap Bumi akan sepenuhnya diterangi oleh sinar matahari.

Namun, puncak pengamatan terbaik untuk fenomena ini adalah saat bulan terbit pada malam sebelumnya, terlihat di langit tenggara. Bulan tersebut akan berada dalam konstelasi Sagitarius, dan akan tampak terang dan penuh pada malam tanggal 2 dan 4 Juli juga.

Nama yang paling umum digunakan untuk supermoon tanggal 3 Juli 2023 adalah Buck Moon. Nama ini merujuk pada tanduk rusa jantan (buck) yang sedang tumbuh pada saat ini, menurut Almanac. Beberapa nama lain yang digunakan adalah Thunder Moon, Hay Moon, Salmon Moon, dan Raspberry Moon.

Buck Moon disebut sebagai supermoon karena akan berjarak sedikit lebih dekat dengan Bumi daripada rata-rata, sehingga tampak sedikit lebih besar dan lebih terang. Bulan memiliki orbit mengelilingi Bumi yang berbentuk elips, sehingga setiap bulan memiliki titik perigee (jarak terdekat) dan apogee (jarak terjauh). Jarak rata-rata perigee dan apogee berkisar antara 225.800 hingga 251.800 mil (363.400 hingga 405.500 kilometer).

Bulan dianggap sebagai supermoon ketika mencapai 90% jarak perigee pada bulan tertentu, menurut Fred Espenak, seorang astronom dan mantan kalkulator gerhana untuk NASA. Bulan purnama pada bulan Juli merupakan supermoon pertama dan yang terkecil dari empat supermoon yang akan terjadi pada tahun 2023. Supermoon berikutnya akan terjadi pada tanggal 1 Agustus, 30 Agustus, dan 29 September, dan diperkirakan akan sedikit lebih besar dan lebih terang. Sebagai contoh, Buck Moon akan mencapai titik penuhnya pada jarak 224.895 mil (361.934 km) dari Bumi, tetapi supermoon terbesar dan paling terang dalam tahun 2023 adalah Blue Moon pada tanggal 30 Agustus, berada pada jarak 222.043 mil (357.344 km) dari Bumi. (Nama Blue Moon diberikan karena merupakan bulan purnama kedua dalam satu bulan kalender yang sama)

Selain berada lebih dekat dengan Bumi daripada rata-rata, Buck Moon juga merupakan salah satu bulan purnama yang tergantung paling rendah dalam setahun, terlihat dari Belahan Bumi Utara. Hal ini terjadi karena posisi bulan purnama di malam hari mencerminkan posisi matahari pada siang hari. Ketika matahari berada di titikbalik musim panas di Belahan Bumi Utara dan mencapai posisi tertinggi di langit, bulan purnama akan berada pada posisi terendahnya. Sebaliknya, pada bulan Desember, ketika matahari berada pada titik balik musim dingin, bulan purnama akan terbit sangat tinggi di malam hari jika dilihat dari atas garis khatulistiwa.

Supermoon berikutnya setelah tanggal 3 Juli 2023 adalah Sturgeon Moon pada tanggal 1 Agustus, yang akan berjarak 222.159 mil (357.530 km) dari Bumi, menjadikannya supermoon terbesar kedua dalam tahun ini.(Tim)

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *