SATRIA-1: Akses Internet Dengan Kapasitas Mencapai 150 Gbps Untuk Pelayanan Publik

Mediakampung.com – Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1, menjadi satelit multifungsi pertama yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika menggunakan satelit ini untuk menyediakan akses internet kepada titik-titik layanan publik di sektor kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan.

Direktur Infrastruktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Kominfo, Danny Januar Ismawan, menjelaskan bahwa penggunaan teknologi satelit dipilih untuk memberikan akses internet kepada layanan publik, terutama di daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Terdapat daerah yang masih belum terjangkau, sehingga tantangan kita adalah bagaimana mengintegrasikannya dengan jaringan Palapa Ring yang sudah ada. Teknologi satelit merupakan pilihan terakhir dalam jaringan telekomunikasi. Mengapa kita menggunakan satelit? Karena teknologi serat optik atau microwave yang berbasis daratan tidak memungkinkan,” jelasnya.

Menurut Direktur Danny Januar, melalui SATRIA-1, Kementerian Kominfo berusaha untuk mendukung proses pelayanan publik kepada masyarakat. Penggunaan teknologi satelit sebagai pelengkap jaringan serat optik bertujuan untuk mempercepat pemerataan infrastruktur digital.

“Teknologi satelit merupakan pendukung utama bagi jaringan backbone Palapa Ring. Banyak negara lain yang memanfaatkannya, dan Indonesia dapat memanfaatkannya dalam jangka panjang, terutama jika terdapat permintaan atau kebutuhan dari masyarakat,” tambahnya.

Direktur Infrastruktur BAKTI Kementerian Kominfo menyatakan bahwa hingga akhir tahun 2023, SATRIA-1 akan melayani 20 hingga 30 ribu titik layanan publik di wilayah 3T.

“Setelah SATRIA-1 mencapai orbit dan melewati uji coba, kapasitas awal sebesar 10 Gbps akan digunakan untuk melayani titik-titik layanan publik. Selanjutnya, secara bertahap, sesuai dengan rencana dalam tiga tahun ke depan, kapasitas tersebut akan meningkat hingga mencapai 150 Gbps,” jelasnya.

Direktur Danny Januar menambahkan bahwa Pemerintah akan terus memantau dan menyesuaikan kebutuhan masyarakat di wilayah 3T terkait dengan akses internet cepat. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa Pemerintah akan mengalokasikan pengadaan akses internet satelit lainnya guna memenuhi kebutuhan tersebut.

“Dalam Rencana Broadband Indonesia, kebutuhan awalnya adalah minimal 1 Mbps per titik, namun seiring berjalannya waktu, terdapat evaluasi terhadap kebutuhan optimal dan minimal yang dapat mencapai 4 Mbps. Oleh karena itu, Pemerintah berusaha memenuhi kebutuhan konsumsi publik serta harapan masyarakat terhadap akses internet,” ungkapnya.

Diharapkan, dengan pemanfaatan SATRIA-1 dan kemungkinan pengadaan akses internet satelit lainnya, masyarakat di wilayah 3T akan dapat menikmati akses internet yang cepat dan memadai untuk mendukung berbagai layanan publik.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *