PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan petugas Passenger Service Stasiun Rangkasbitung bernama Argi tetap bekerja sebagai bagian dari KAI Group usai kasus tumbler hilang yang sempat memicu kehebohan di media sosial. Keputusan itu disampaikan setelah proses mediasi antara Argi dan penumpang Commuter Line yang kehilangan barang berlangsung pada Jumat (28/11/2025).

Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, menyampaikan bahwa Argi tetap menjadi bagian dari barisan pelayanan di lapangan. Ia menegaskan perusahaan memberikan dukungan penuh kepada semua pekerjanya selama menjalankan tugas serta menjaga profesionalitas layanan di seluruh lingkungan KAI Group.

Pihak KAI juga kembali mengimbau pengguna transportasi untuk memastikan barang bawaan selalu berada dalam pengawasan, baik saat berada di stasiun maupun selama perjalanan.

Sebelumnya, kasus ini viral setelah unggahan seorang pengguna media sosial, Anita Dewi, ramai diperbincangkan. Ia mengaku kehilangan tumbler berisi ASI yang tersimpan dalam cooler bag yang tertinggal di KRL perjalanan Tanah Abang–Rangkasbitung pada 25 November 2025. Dalam utas yang ia bagikan di X dan Threads, ia menceritakan bahwa tumbler yang semula ditemukan lengkap, ternyata hilang ketika ia mengambilnya di Stasiun Rangkasbitung esok hari.

Kabar ini lantas berkembang menjadi isu pemecatan petugas Passenger Service yang menemukannya. Banyak warganet menilai Argi terkena dampak dari laporan kehilangan tersebut.

Namun, KAI membantah kabar pemecatan itu. VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, menjelaskan bahwa perusahaan telah melakukan penelusuran internal untuk memastikan situasi sebenarnya. Hasil evaluasi menunjukkan tidak ada pemberhentian petugas seperti yang ramai disebutkan di media sosial. Ia juga menambahkan bahwa prosedur kepegawaian tetap mengikuti aturan ketenagakerjaan dan pengelolaan mitra.

Karina menjelaskan bahwa setiap petugas di lapangan bekerja berdasarkan SOP yang ketat, termasuk tata kelola layanan lost and found yang berlaku di seluruh stasiun. Ia turut mengingatkan bahwa barang bawaan pribadi merupakan tanggung jawab pengguna, meskipun petugas selalu siap membantu proses pencarian jika ada barang yang tertinggal.

Kasus ini memicu perhatian publik karena menampilkan dinamika antara layanan transportasi publik dan kesadaran pengguna dalam menjaga barang pribadi. Setelah dilakukan klarifikasi, KAI menegaskan kembali bahwa Argi tetap bekerja dan perusahaan akan terus meningkatkan proses pelayanan, termasuk penanganan barang hilang. (selsy).

saluran-whatsapp-mediakampung