BanyuwangiHKN Banyuwangi 2025 diperingati melalui upacara resmi di halaman Kantor Bupati Banyuwangi pada Senin (24/11/2025), dipimpin langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Upacara ini diikuti ribuan tenaga kesehatan, organisasi profesi, akademisi, mahasiswa kesehatan, hingga fasilitas layanan kesehatan yang bergabung secara virtual dari seluruh Banyuwangi.

Dalam amanatnya, Bupati Ipuk menegaskan bahwa tantangan kesehatan saat ini semakin kompleks. Ia menyoroti disrupsi teknologi, ancaman penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular, perubahan iklim, hingga isu kesehatan mental generasi muda. “Saya minta seluruh jajaran kesehatan tetap gesit, responsif, dan melayani dengan hati. Di era ini, service excellence bukan lagi pilihan, melainkan kewajiban moral dan profesional,” kata Ipuk.

Ia juga mengajak masyarakat memperkuat budaya hidup sehat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Ia menyebut langkah sederhana seperti rutin makan buah dan sayur, aktif bergerak, memeriksa kesehatan, menjaga kebersihan lingkungan, mengelola stres, tidur cukup, dan tidak merokok sebagai pondasi penting pencegahan penyakit.

Ipuk kemudian membeberkan hasil pemeriksaan kesehatan gratis yang menunjukkan sejumlah temuan mengkhawatirkan. “Ada 53,15 persen masyarakat kekurangan aktivitas fisik, 29 persen mengalami obesitas sentral, 20,3 persen overweight, 19,4 persen memiliki tekanan darah tinggi, sekitar 10 persen pradiabetes, dan 12,8 persen masih merokok. Ini adalah alarm yang perlu kita jawab bersama,” tegasnya.

Bupati juga menekankan bahwa upaya kesehatan tidak bisa dibebankan pada pemerintah saja. “Kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Membangun kesehatan dimulai dari individu, keluarga, dan masyarakat. Dari keluarga yang sehat akan lahir masyarakat yang kuat,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pemkab Banyuwangi memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh yang dinilai berperan aktif dalam peningkatan layanan kesehatan. Andik Basuki (Camat Pesanggaran) dan Hartono (Camat Banyuwangi) menerima penghargaan atas kontribusinya dalam penurunan angka kematian ibu dan anak (AKI/AKB).

Penghargaan juga diberikan kepada tokoh agama seperti Pdt. Anang Sugeng dan KH. Astro Junaedi, serta kepada puskesmas berkinerja terbaik, posyandu berprestasi, dan sejumlah kader kesehatan yang menunjukkan dedikasi tinggi.

Peringatan HKN 2025 di Banyuwangi menjadi momentum penguatan kolaborasi seluruh elemen kesehatan untuk menjawab tantangan kesehatan masyarakat di masa depan.

saluran-whatsapp-mediakampung