Banyuwangi Berduka, Perupa Kenamaan S. Yadi K Wafat
Banyuwangi – Dunia seni Banyuwangi tengah berduka. Salah satu perupa kenamaan Indonesia asal Banyuwangi, S. Yadi K, telah berpulang pada usia 66 tahun.
“Banyuwangi kehilangan sosok seniman berdedikasi. Selamat jalan, Pak Yadi. Karya-karyamu akan selalu dikenang,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, setelah mengunjungi rumah duka di Jalan Widuri, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, Jumat (13/9/2024).
Di rumah duka, Ipuk disambut oleh istri almarhum, Khotimah Syam, serta keluarga besar almarhum. Ipuk bersama rombongan pejabat daerah turut membacakan doa tahlil untuk almarhum.
Ipuk menyampaikan bahwa ia sudah lama mengenal sosok Supriyadi bin Kusnun, nama asli S. Yadi K, dan banyak mengagumi karyanya. Menurutnya, Yadi adalah seniman yang sangat konsisten dan inspiratif, terutama bagi generasi seniman muda di Banyuwangi dan Indonesia. Bahkan dalam kondisi sakit, Yadi tetap berkarya. “Konsistensi dan dedikasi beliau menjadi inspirasi bagi kita semua,” kata Ipuk.
Ipuk mengungkapkan bahwa ia memiliki dua lukisan karya S. Yadi K. Salah satunya adalah lukisan Gandrung yang dipajang di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, sedangkan satu lagi bertema panen padi dipajang di kediaman pribadinya.
“Kita semua kehilangan sosok seniman luar biasa. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT, dan karyanya menjadi bagian dari amal beliau,” ucap Ipuk.
Ipuk juga terkesan saat melihat sejumlah karya Yadi yang dipajang di rumah duka, termasuk lukisan keluarga yang dikerjakan oleh almarhum sendiri. “Ini menunjukkan betapa beliau sangat mencintai keluarganya. Beliau bukan hanya meninggalkan karya untuk masyarakat, tetapi juga untuk keluarganya,” tambahnya.
S. Yadi K meninggal dunia di RSUD Blambangan pada Kamis pagi (12/9/2024) setelah kesehatannya menurun dalam beberapa waktu terakhir. Namun, meskipun dalam kondisi kurang sehat, Yadi tetap menyempatkan waktu untuk berkarya hingga akhir hayatnya.



