Abdul Mu’ti: Pendidikan Sebagai Kunci Transformasi Bangsa Dan Manusia Berubah
Media Kampung – Dalam sebuah seminar bertema “Education for Global Impact” yang diadakan oleh SMAMDA Sidoarjo pada 16 Januari 2024 untuk memperingati milad ke-48 mereka, Abdul Mu’ti, Guru Besar Bidang Pendidikan Islam dan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyoroti peran penting pendidikan sebagai motor perubahan, baik pada tingkat pribadi maupun tingkat bangsa.
Dalam seminar yang digelar sebagai bagian dari peringatan milad, Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa pendidikan yang ideal harus mampu membawa perubahan signifikan, mengubah pola pikir, dan membentuk karakter yang memajukan individu serta bangsa. Menurutnya, Korea Selatan adalah contoh nyata bagaimana pendidikan mampu menjadi pendorong perubahan besar, tidak hanya dalam aspek ekonomi, tetapi juga dalam pengaruh budaya yang mencakup banyak generasi.
“Korea Selatan mampu mengubah mindset banyak orang di dunia ini, terutama generasi mudanya, lewat pendidikan. Spirit untuk maju, kejujuran, kerja keras, dan penghargaan terhadap nilai-nilai budaya utama menjadi poin utama yang ditanamkan,” ujar Abdul Mu’ti.
Semangat perubahan ini, menurutnya, juga berkaitan erat dengan kepemimpinan yang ideal. Pemimpin yang dihasilkan dari proses pendidikan yang baik seharusnya memiliki kemampuan untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan menerima perbedaan dengan orang lain.
Abdul Mu’ti juga menyoroti perubahan orientasi pendidikan di beberapa negara, termasuk Arab Saudi. Dia mengungkapkan bahwa pendidikan di Arab Saudi tidak lagi hanya berfokus pada penghafalan Al-Qur’an dan Hadis, melainkan juga memasukkan orientasi ke dalam penguasaan teknologi canggih. Hal ini, menurutnya, menjadi kebalikan dari orientasi beberapa lembaga pendidikan di Indonesia.
“Pendidikan adalah sarana untuk mengubah suatu bangsa. Manusia dan bangsa berubah melalui pendidikan,” tegas Abdul Mu’ti.
Dalam konteks ini, Abdul Mu’ti juga mengingatkan bahwa semangat pendidikan dan penguatan literasi memiliki landasan dalam ajaran Rasulullah Muhammad SAW. Wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah adalah perintah untuk membaca, menjadikan literasi sebagai landasan dasar pendidikan.
Selain menjadi pembicara dalam seminar, Abdul Mu’ti turut merayakan momentum milad SMAMDA Sidoarjo dengan meletakkan batu pertama pembangunan SMAMDA Dormitory. Keberadaan dormitory tersebut diharapkan dapat memberikan fasilitas yang mendukung perkembangan pendidikan di SMAMDA Sidoarjo.



