Pemkab Banyuwangi Gelar Lokakarya ‘Gerakan Rindu Bulan’ untuk Atasi Anak Tidak Sekolah

Pemkab Banyuwangi dan USAID Menggelar Lokakarya untuk Penanganan Anak Tidak Sekolah

Media Kampung – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, bekerja sama dengan USAID, mengadakan Lokakarya Penyusunan Panduan Gerakan Rindu Bulan untuk Pengembalian dan Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 26-27 September 2023, di Hall Santika Hotel Banyuwangi dan telah dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat H. Arief Setiawan.

Dalam sambutannya, Arief Setiawan menyatakan komitmen Pemkab Banyuwangi dalam meningkatkan kualitas hidup manusia, dengan target mencapai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banyuwangi mencapai 72,59 pada tahun 2024. Saat ini, IPM Kabupaten Banyuwangi berada di angka 71,94, sedikit di bawah IPM Provinsi Jawa Timur (72,75) pada tahun 2022.

Salah satu tantangan utama adalah meningkatkan pendidikan anak-anak di Banyuwangi. Data BPS menunjukkan bahwa persentase anak yang bersekolah sesuai dengan jenjang pendidikannya mengalami penurunan signifikan dari SD ke SMP dan SMA. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi perlu mengatasi permasalahan dasar yang berkontribusi pada IPM, terutama di sektor pendidikan.

Menyikapi hal ini, Dinas Pendidikan telah merancang Gerakan Rindu Bulan (Rintisan Desa Tuntas Belajar 12 Tahun) untuk mengembalikan ATS ke sekolah dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk perangkat desa, TOGA, TOMAS, guru, kepala sekolah, operator, dan swasta.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat H. Arief Setiawan berharap bahwa lokakarya ini akan membantu mengembalikan hak-hak anak dalam mendapatkan pendidikan dan meningkatkan rata-rata lama sekolah dengan mengembalikan ATS ke satuan pendidikan, baik itu di satuan pendidikan formal maupun satuan pendidikan kesetaraan.

Narasumber dalam lokakarya ini, antara lain, Kabid Dikmas Dinas Pendidikan Banyuwangi, Nuriyatus Sholeha, yang mengungkapkan dukungan tinggi dari Pemkab Banyuwangi terhadap pendidikan non formal melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Ini dianggap sebagai salah satu komponen penting dalam meningkatkan IPM.

Kabid SD Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sutikno, juga menegaskan bahwa Pemkab Banyuwangi telah memfasilitasi anak-anak usia sekolah dan warga dewasa yang belum menyelesaikan pendidikan hingga setara SMA.

Program Gerakan Rindu Bulan merupakan langkah konkret dalam berbagai inovasi pendidikan yang telah diperkenalkan sebelumnya, seperti Gerakan Daerah Angkat Anak Putus Sekolah (Garda Ampuh), Siswa Asuh Sebaya (SAS) dengan bantuan uang saku dan uang transportasi bagi pelajar kurang mampu, beasiswa Banyuwangi Cerdas, Banyuwangi Mengajar, program Akselerasi Sekolah Masyarakat (Aksara), dan banyak lagi. Ini adalah langkah berani Pemkab Banyuwangi menuju masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda mereka.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *