Hikayat Bambu Papring 2024: Merayakan 9 Tahun Transformasi Desa Wisata Edukasi
Banyuwangi, Jawa Timur – Kampung Papring di Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi, kembali menyelenggarakan “Hikayat Bambu Papring 2024” pada Minggu (27/10/2024). Acara ini merupakan perayaan atas sembilan tahun transformasi Kampung Papring menjadi desa wisata edukasi yang berbasis pada kearifan lokal, yaitu pengolahan bambu.
Nama Papring sendiri merupakan singkatan dari “panggone pring”, yang berarti “tempat bambu tumbuh”. Sesuai dengan namanya, Kampung Papring memiliki potensi bambu yang melimpah dan telah lama dimanfaatkan oleh warganya untuk membuat berbagai kerajinan, seperti besek (wadah), gedheg (dinding bambu), dan lanjaran (bambu untuk menjalarnya tanaman).
Keberadaan sekolah Kampoeng Batara pada tahun 2015 menandai awal transformasi Kampung Papring. Sekolah ini didirikan oleh empat pemuda yang prihatin dengan kondisi pendidikan di Papring, di mana kesadaran masyarakat akan pendidikan masih rendah dan banyak anak putus sekolah serta perkawinan usia dini.
Kampoeng Batara menggunakan konsep belajar sambil bermain di alam terbuka, memberikan pengetahuan tentang alam, konservasi, dan budaya lokal kepada anak-anak.
“Prinsip kami adalah segala proses penggalian potensi yang ada di desa selalu berdasarkan konsep edukasi, ekologi, dan ekonomi,” ujar Widie Nurmahmudy, penggagas Kampoeng Batara. “Apa yang kami usahakan selama 9 tahun terakhir ujungnya adalah kesejahteraan masyarakat.”
Selain fokus pada pendidikan, Kampoeng Batara juga mendorong warga untuk meningkatkan nilai tambah potensi bambu di Kampung Papring. Mereka diajak untuk mengembangkan kerajinan bambu, seperti membuat besek dengan beragam ukuran dan model, tas, kap lampu, dan lain-lain.
Selain kerajinan bambu, warga juga diberdayakan untuk mengembangkan kerajinan batik bermotif bambu dan memanfaatkan potensi lokal lainnya.
Plt. Bupati Banyuwangi, Sugirah, mengapresiasi upaya warga Kampung Papring dalam mengembangkan potensi dan kearifan lokal mereka.
“Event ini bukan hanya sebagai peringatan ulang tahun saja,” kata Sugirah. “Lebih dari itu, ini adalah perayaan warga yang berhasil menggali potensi dan kearifan lokal yang ada di daerahnya dengan kreatif.”
Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sjamsul Hadi, juga menyampaikan dukungan terhadap gerakan masyarakat berbasis desa seperti Kampung Batara Papring dan berharap potensi mereka dapat berkembang hingga ke tingkat nasional.
Hikayat Bambu Papring 2024 dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti pameran produk bambu, lomba mainan tradisional dari bambu, fashion show batik, kenduri seni budaya, dan penganugerahan penghargaan kepada para mitra serta warga yang berprestasi.



