BEC 2025 Diakui Bertaraf Internasional, Kemenpar: Jadi Inspirasi Daerah Lain

Perhelatan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025

BANYUWANGI – Perhelatan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025 kembali memikat perhatian publik, tak hanya dari dalam negeri tetapi juga mancanegara. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut BEC kini telah menjelma menjadi event budaya bertaraf nasional bahkan internasional.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Inovasi Pariwisata Kemenparekraf, Masruroh, saat menghadiri gelaran puncak BEC 2025 di Banyuwangi, Sabtu (12/7/2025).

“Kami menilai ini bukan lagi sekadar event lokal. BEC telah menjadi panggung nasional bahkan internasional, dan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia,” ujar Masruroh.

Menurutnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Widiyanti Putri Wardhana, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan BEC, dan berharap event ini terus berkelanjutan dari tahun ke tahun.

Sebagai bentuk dukungan, Kemenparekraf juga aktif mempromosikan BEC melalui berbagai kanal digital serta menggandeng pelaku industri pariwisata dan agen perjalanan guna memperluas jangkauan pasar wisatawan.

Daftar Isi - Artikel

Masuk 10 Besar Event Terbaik Nasional

Masruroh mengungkapkan bahwa BEC telah empat kali masuk dalam jajaran Karisma Event Nusantara (KEN)—program unggulan Kemenparekraf untuk mengangkat potensi event daerah. Bahkan, pada 2024, BEC berhasil masuk dalam 10 besar event terbaik nasional.

Penilaian tersebut, kata Masruroh, dilakukan secara independen oleh dewan juri profesional, dengan kriteria antara lain kualitas penyelenggaraan, dampak ekonomi dan sosial, serta kesinambungan acara.

“Tiga kekuatan BEC yang membuatnya terus bertahan dan berkembang adalah komitmen pemerintah daerah, keterlibatan masyarakat, dan kemampuan mengangkat budaya lokal—khususnya tradisi Suku Osing—sebagai identitas utama Banyuwangi,” jelasnya.

Wisatawan Mancanegara Ikut Terpukau

Keunikan BEC juga sukses menarik perhatian wisatawan asing. Salah satunya Robert, wisatawan asal Polandia, yang mengaku kagum terhadap kekayaan budaya yang ditampilkan dalam parade.

“Saya sangat terkesima. Budaya di sini luar biasa. Masyarakatnya begitu menghargai seni,” ungkap Robert. Ia bahkan berencana merekomendasikan teman-temannya untuk datang ke Banyuwangi.

Sementara itu, Ambri, turis asal Prancis, mengaku tidak hanya menikmati atmosfer festival, tetapi juga kekayaan kuliner lokal.

“Saya suka festival ini. Tapi makanan di sini juga luar biasa. Rasanya unik dan enak,” katanya antusias.

Angkat Tema Tradisi “Ngelukat” Suku Osing

BEC 2025 mengangkat tema “Ngelukat: Usingnese Traditional Ritual”, yang menceritakan fase-fase kehidupan masyarakat Suku Osing—suku asli Banyuwangi. Mulai dari ritual saat masih dalam kandungan, masa kanak-kanak, hingga prosesi kematian.

Visualisasi tema ini dituangkan dalam parade kostum megah yang dikemas dalam pertunjukan seni kontemporer di sepanjang rute karnaval. Event ini menjadi bagian dari Sekarkijang Creative Fest (SCF) 2025, kolaborasi antara Pemkab Banyuwangi dan BI Jember.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *