Penyebab Ghosting Dalam Suatu Hubungan

Media Kampung – Istilah ghosting pernah ramai diperbincangkan beberapa waktu yang lalu, mungkin kamu sebelumnya sudah pernah mendengar atau membaca tentang istilah ghosting. namun ada beberapa orang yang belum mengetahui arti dari kata Ghosting.

Ghosting adalah tindakan seseorang yang tiba-tiba memutuskan menghilang atau pergi tanpa memberikan penjelasan dan alasan yang jelas pada orang lain, sehingga tindakan tersebut dapat membuat korban ghosting merasa cemas dan kebingungan.

Korban ghosting sering merasa bahwa dirinya juga tidak melakukan tindakan atau kesalahan kepada orang yang telah mengghostingnya, tentu saja saat di ghosting juga merasa sedih dan kecewa.

Biasanya ada beberapa tanda yang sering seseorang lakukan sebelum menghosting orang lain diantaranya menjadi lebih sibuk, komunikasi yang kurang, bersifat cuek dan tindakannya cenderung menghindari orang yang akan di ghosting.

Seseorang yang akan melakukan ghosting tidak akan langsung menjelaskan point’ atau letak kesalahan seseorang, namun ghosting memilih langsung pergi atau menghilang tanpa kabar dari orang yang bersangkutan. Biasanya  tukang ghosting ini juga memblokir akun media sosial seseorang yang di ghostingnya, sehingga korban ghosting tidak mempunyai akses untuk menghubunginya.

Tidak memberikan penjelasan kepada orang yang di ghosting tetapi bukan berarti orang yang menghosting juga tidak memiliki alasan atau penyebab yang membuatnya memilih untuk melakukan ghosting, berikut ini ada beberapa kemungkinan penyebab seseorang memutuskan untuk melakukan ghosting.

Penyebab Seseorang Melakukan Ghosting Dalam Hubungan:

  1. Merasa Tidak Nyaman
    Biasanya penyebab seseorang melakukan ghosting karena merasa tidak nyaman dengan orang yang bersangkutan, mungkin ada tindakan maupun perkataan orang lain yang membuatnya merasa tersinggung dan tidak nyaman.

Meskipun saat ada orang lain yang membuatnya merasa tersinggung, risih atau tidak nyaman maka dia tidak akan menegur atau menyampaikannya dan lebih memilih untuk diam saja. Sehingga orang yang akan di ghosting pun tidak merasa dan mengetahui kesalahannya.

Seakan-akan semuanya nampak baik-baik saja namun setelah kejadian itu maka tanpa berpikir panjang dan ragu, melakukan ghosting pada orang yang telah membuatnya merasa tersinggung dan tidak nyaman.

  1. Penasaran
    Kebanyakan korban ghosting belum terlalu mengenal dan bahkan belum pernah bertemu dengan orang yang mengghostingnya, biasanya hanya sebatas berkenalan melalui media sosial saja.

Memang diawal pembicaraan terlihat seperti sosok orang yang asik dan mudah bergaul serta hal tersebut dapat membuat orang lain merasa nyaman sehingga dapat menarik perhatiannya.

Namun dalam pembicaraan atau obrolan melalui sosial medianya pengghosting selalu menyelipkan beberapa pertanyaan pada orang yang dia baru kenal, setelah orang lain menjawab setiap pertanyaan maka rasa penasarannya sudah terjawab.

Jika tertarik dengan informasi pribadi atau jawaban dari orang lain maka dia akan terus mendekatinya, namun sebaliknya jika kurang tertarik maka seseorang akan melakukan ghosting.

  1. Merasa Bosan
    Ghosting tidak hanya dilakukan oleh seseorang yang baru di kenal saja tetapi pelaku ghosting juga bisa dilakukan oleh teman dekat kita sendiri, sudah ada beberapa orang yang mengalami dan pernah mengaku di ghosting oleh teman dekatnya.

Mungkin rasa bosan dalam menjalin hubungan dengan orang yang bersangkutan selalu menjadi alasannya, mungkin merasa bosan dan lelah menghadapi sikap orang lain yang dirasa tidak bisa mengerti dirinya atau memang benar-benar sedang merasa jenuh dan bosan sehingga ingin sendiri.

Fase bosan dalam menjalin sebuah hubungan memang selalu ada namun semuanya bisa diselesaikan dengan baik-baik, tetapi ada beberapa orang merasa sudah ingin berhenti menjalin hubungan dengan orang yang bersangkutan sehingga memilih melakukan ghosting. Tentu saja tindakan ghosting ini merugikan salah satu pihak.

  1. Tidak Ingin Komitmen
    Banyak sekali korban ghosting yang merasa telah tertipu dengan perkataan dan sikap perlakuan yang tampak begitu spesial dan manis kepadanya, bahkan ada yang sampai bisa jatuh hati karena orang tersebut bisa membuatnya merasa bahagia dan nyaman.

Bahkan korban ghosting pun mengakui bahwa pelaku ghosting juga tampak merasa jatuh hati, nyaman dan bahagia saat bersama dengannya. Korban ghosting pun juga sudah yakin dan percaya bahwa hubungan dengannya dapat kejenjang yang lebih serius.

Namun harapan tidak selalu sesuai dengan kenyataannya seiring dengan berjalannya waktu pelaku ghosting, selalu menunjukkan beberapa sikap yang kerap membuat calon korban ghosting merasa lelah menghadapinya. Hal tersebut juga membuat calon korban ghosting mengalami mood swing.

Terkadang pelaku ghosting tidak selalu meninggalkan orang lain tetapi dia berusaha membuat orang lain merasa tidak nyaman dan tidak betah dengan sikapnya, serta berharap orang lain yang perlahan-lahan mulai meninggalnya sebab pelaku ghosting belum siap atau tidak ingin untuk berkomitmen.

  1. Tidak Ada Kecocokan
    Setelah mencoba untuk saling mengenal satu sama lain dan sebelum pelaku ghosting memutuskan untuk meninggalkannya, pelaku ghosting biasanya menemukan beberapa ketidak cocokan antara dia dengan orang yang bersangkutan.

Ketidak cocokan bisa terjadi karena memiliki perbedaan seperti pola pikir, gaya hidup, tidak sefrekuensi dan lain sebagainya. Jika dipaksa untuk besatu maka yang ada hanya akan saling melukai kedua belah pihak.

Sehingga jalan yang terbaik adalah menghilang atau pergi meskipun salah satu pihak masih ingin mempertahankannya, tetapi pelaku ghosting tidak ingin memaksa atau memberikan tekanan pada pasangannya.

Agar tidak diganggu oleh pasangannya dia pun juga akan memblokir akun pasangannya agar tidak bisa mengganggu dan menghubunginya kembali, sebab pelaku ghosting tidak ingin ragu dengan keputusannya dan tidak ingin menyakiti pasangannya lagi.

  1. Menjaga Perasaan Orang Lain
    Tidak semua pelaku ghosting selalu salah ada juga yang melakukan ghosting karena menjaga perasaan orang lain atau tidak ingin menyakiti perasaan orang lain, mungkin saja ada orang lain yang sedang mencoba mendekatinya karena jatuh hati dan menaruh harapan kepadanya.

Namun pelaku ghosting tidak mempunyai perasaan yang sama dengannya meskipun berbagai cara telah orang lain lakukan demi mendapatkan hatinya, pelaku ghosting selalu memberikan respon yang singkat dan padat atau malah memilih untuk mengabaikannya.

Jika tindakan atau sikap penolakannya tidak dapat orang lain terima dengan baik maka jalan satu-satunya adalah menghindarinya dan memutus akses komunikasi, agar orang bersangkutan dapat berhenti mengejarnya. Terkesan jahat namun setidaknya tidak menerima orang lain karena kasihan atau memberikan orang lain harapan palsu.

  1. Sering Melakukan Ghosting
    Terkadang seseorang melakukan ghosting karena memang telah menjadi kebiasaannya dan menganggap bahwa tindakan tersebut bukan sesuatu yang buruk dan salah, padahal tanpa disadari tindakannya telah menyakiti perasaan orang lain.

Tetapi pelaku ghosting tidak mau mengakuinya dan malah menyalahkan balik korban ghosting serta menganggap korban ghosting yang terlalu berlebihan atau berharap kepadanya, tentu tindakan tersebut sangat melukai perasaan korban ghosting.

Jangan mudah percaya dan menaruh perasaan pada orang baru ataupun terdekat kamu meskipun tindakannya selalu membuatmu merasa nyaman, lihatlah ketulusan seseorang dari effort yang dia berikan kepadamu agar terhindar dari pelaku ghosting.

Penulis artikel: Argafica Putri Sionfa

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *