Adat Tumpeng Sewu: Tradisi Warisan Nenek Moyang Masyarakat Desa Kemiren Yang Menyatukan Berbagai Generasi

“Ini juga merupakan wujud dari toleransi dan gotong royong. Ketika makan bersama-sama, masyarakat lebih menikmati hidangan,” tambahnya.

Kemudian, menjelang sore, diadakan pawai barong ider bumi. Iring-iringan barong melintas dan melakukan Ider Bumi. Beberapa panitia menyalakan obor di sepanjang jalan. Barong berkeliling kampung, dan selama arak-arakan tersebut, warga dari berbagai usia keluar rumah untuk mengikuti arak-arakan tersebut yang berakhir di pusat desa saat matahari terbenam di ufuk barat.

Ritual ini dimulai sekitar pukul 18.30 WIB, setelah salat Maghrib. Setelah doa dibacakan, ritual ini dimulai. Semua orang duduk dengan tertib bersila di atas tikar atau karpet yang tergelar di depan rumah di bawah cahaya obor. Setiap rumah menyajikan tumpeng yang ditutup dengan daun pisang. Lauk khas Desa Kemiren, pecel pitik dan sayur lalapan, juga disediakan.

Pecel pitik menjadi menu wajib yang ada di setiap tumpeng. Pecel pitik merupakan makanan khas suku Osing, yaitu ayam kampung yang dibakar dan dicampur dengan parutan kelapa serta bumbu khas.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *