Dirjen HAM Pastikan Layanan Berbasis HAM di Lapas Banyuwangi, Inovasi Pembinaan Humanis
Banyuwangi – Lapas Kelas IIA Banyuwangi mendapat perhatian khusus dari Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia (Dirjen HAM) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Dhahana Putra. Dalam kunjungan yang dilakukan pada Jumat (4/10), Dhahana menegaskan pentingnya penerapan layanan berbasis HAM yang adil dan manusiawi bagi seluruh Warga Binaan di Lapas tersebut.
Selama kunjungannya, Dhahana berkeliling meninjau langsung kondisi lapas, mulai dari layanan kunjungan, dapur pengolahan makanan, hingga kamar khusus bagi Warga Binaan lanjut usia (lansia). Dengan penuh perhatian, ia memastikan setiap layanan sudah sesuai standar HAM. “Kami melihat adanya kamar khusus bagi Warga Binaan lansia yang telah dilengkapi fasilitas memadai, termasuk untuk menjaga kesehatan mereka,” ungkapnya.

Tidak hanya sekadar meninjau, Dhahana juga memberikan pengarahan langsung kepada para kepala satuan kerja di wilayah Korwil Jember, yang meliputi Lapas Jember, Bapas Jember, dan Rutan Situbondo. Pesannya jelas: pelayanan berbasis HAM bukan hanya soal fasilitas, tapi juga tentang kecepatan, transparansi, dan akuntabilitas. “Layanan publik berbasis HAM harus tepat, efisien, dan transparan. Ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat,” tegas Dhahana.
Ia juga menyoroti pentingnya prinsip nondiskriminasi. Dalam penyampaian layanan, suku, agama, dan ras tidak boleh menjadi penghalang. Setiap Warga Binaan berhak diperlakukan sama dan mendapatkan akses layanan yang setara. “Penerapan layanan berbasis HAM ini adalah upaya kita bersama untuk memastikan keadilan bagi semua pihak, tanpa terkecuali,” tambahnya.

Kunjungan ini sekaligus menjadi bentuk komitmen Kemenkumham dalam mengawasi dan memastikan seluruh lapas di Indonesia, termasuk Lapas Banyuwangi, dapat menjalankan pelayanan yang ramah HAM. Dengan demikian, hak-hak dasar Warga Binaan tetap terlindungi, seiring upaya pembinaan yang berkelanjutan.
Dengan semakin ditingkatkannya layanan berbasis HAM, harapannya bukan hanya meningkatkan kualitas hidup Warga Binaan, tetapi juga menciptakan citra positif bagi sistem pemasyarakatan di Indonesia.



