Abdul Mu’ti: KrisMuha Bukan Menggabungkan Akidah Muhammadiyah Dengan Kristen

Jakarta, Mediakampung.com – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, memberikan penjelasan terkait istilah “Kristen Muhammadiyah” atau yang sering disebut KrisMuha. Dalam keterangannya, Mu’ti menegaskan bahwa KrisMuha bukanlah penggabungan teologis antara Muhammadiyah dan Kristen, melainkan merupakan varian sosiologis yang menggambarkan kedekatan antara pemeluk agama Kristen/Katolik dengan gerakan Muhammadiyah.

Mu’ti menjelaskan bahwa KrisMuha adalah istilah yang merujuk pada para pemeluk agama Kristen/Katolik yang bersimpati dan memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah. Hal ini tidak berarti mereka menjadi anggota resmi Muhammadiyah atau menggabungkan akidah Muhammadiyah dengan Kristen. Para pemeluk agama Kristen/Katolik tetap berpegang teguh pada nilai-nilai dan keyakinan Kristen mereka.

“Mereka bukan anggota Muhammadiyah. Mereka tetap sebagai pemeluk Agama Kristen/Katolik yang teguh menjalankan ajaran agamanya. Kristen Muhammadiyah bukanlah sinkretisme agama, di mana seseorang mencampuradukkan ajaran Kristen/Katolik dengan Islam (Muhammadiyah),” tegas Mu’ti.

Mu’ti juga menambahkan bahwa kedekatan dan simpati para pemeluk agama Kristen/Katolik terhadap Muhammadiyah didasarkan pada pengalaman berinteraksi dengan warga Muhammadiyah dan pemahaman mereka atas gerakan ini, terutama saat mereka belajar di sekolah atau lembaga pendidikan Muhammadiyah. Muhammadiyah telah lama memiliki lembaga sosial kemasyarakatan yang menyentuh wilayah di mana Islam menjadi minoritas. Hal ini menunjukkan peran penting pendidikan Muhammadiyah dalam membangun kerukunan antar umat beragama dan persatuan bangsa.

Mu’ti menegaskan bahwa para pemeluk agama Kristen/Katolik tetap teguh dalam keyakinan mereka sebagai pemeluk agama Kristen/Katolik, dan ini tidak bertentangan dengan ajaran Muhammadiyah. Pendidikan agama Kristen/Katolik yang mereka terima selama belajar di sekolah atau lembaga pendidikan Muhammadiyah diberikan oleh pendidik yang berkompeten sesuai dengan ketentuan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Dengan penjelasan ini, Mu’ti berharap masyarakat dapat memahami konsep KrisMuha dengan benar dan tidak menyalahartikan sebagai penggabungan teologis antara Muhammadiyah dan Kristen. KrisMuha adalah gambaran dari kedekatan dan simpati para pemeluk agama Kristen/Katolik terhadap Muhammadiyah sebagai gerakan sosial kemasyarakatan.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *