Ketegangan Pascapelantikan PGRI Banyuwangi Terjadi Akibat Dualisme Kepemimpinan

Perselisihan Terkait Banner PGRI Banyuwangi

BANYUWANGI – Suasana di Kantor Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Banyuwangi, Jalan Ahmad Yani, sedikit memanas pada Sabtu (19/7/2025) malam. Hal ini terjadi pasca pelantikan kepengurusan PGRI versi H. M. Sodiq pada siang harinya, yang kemudian memunculkan dinamika internal saat banner ucapan pelantikan disebut tertutup oleh spanduk kegiatan lain dari pihak pengurus lama.

Ketegangan terjadi di lantai atas kantor PGRI, ketika banner ucapan selamat kepada pengurus baru tertutup oleh spanduk kegiatan dari pihak yang dipimpin oleh Sudarman, atau akrab disapa Eyang Kakung. Dua orang dari pihak pengurus baru datang ke lokasi dan menyampaikan keberatan atas pemasangan tersebut. Mereka menilai, tindakan itu sebagai bentuk tidak menghargai pelantikan yang baru saja berlangsung.

Sementara itu, pihak pengurus lama membantah tudingan tersebut. Menurut mereka, pemasangan banner dilakukan semata sebagai bagian dari kegiatan internal dan tidak memiliki maksud provokatif.

“Saya terbuka dan siap mengundurkan diri secara terhormat jika terbukti melakukan kesalahan dalam mengelola organisasi,” ujar Sudarman kepada awak media. Dengan nada tenang, ia menegaskan komitmennya untuk menjaga kondusivitas dan menyelesaikan perbedaan melalui jalur musyawarah.

“Sejauh ini, seluruh pengurus yang selama ini bersama saya tetap solid dan mendukung saya untuk menyelesaikan masa jabatan hingga 2029, sesuai Surat Keputusan yang masih berlaku,” tambahnya.

Meski sempat terjadi adu argumen, situasi tetap kondusif tanpa insiden fisik. Beberapa tokoh pendidikan yang hadir turut mengimbau kedua belah pihak untuk menahan diri dan mengutamakan kepentingan pendidikan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak H. M. Sodiq terkait insiden tersebut. Namun, sejumlah sumber menyebut bahwa upaya komunikasi dan mediasi antar pihak terus dilakukan demi menjaga marwah dan kehormatan PGRI sebagai organisasi profesi guru terbesar di Indonesia.

Banyak kalangan guru di Banyuwangi berharap agar dinamika internal ini segera menemukan titik temu, dan roda organisasi kembali fokus pada upaya peningkatan mutu pendidikan serta perlindungan terhadap para tenaga pendidik.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *