Diresmikan Kemensos, Banyuwangi Awali Program Sekolah Rakyat Berbasis Asrama

Banyuwangi Siap Gelar Sekolah Rakyat, kolaborasi dengan Kemensos

BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi ditetapkan sebagai salah satu daerah perintis Sekolah Rakyat, program nasional besutan Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos) yang akan resmi dimulai pada Senin, 14 Juli 2025.

Kesiapan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, di Gedung Aneka Bhakti Kemensos, Jakarta, Kamis (10/7/2025).

“Dari hasil asesmen Kementerian PUPR, Banyuwangi dinyatakan layak untuk menjadi lokasi Sekolah Rakyat rintisan. Infrastruktur, kesiapan siswa, hingga tenaga pendidik sudah memenuhi syarat,” ujar Gus Ipul, yang juga mantan Wakil Gubernur Jawa Timur.

Gus Ipul menjelaskan bahwa program Sekolah Rakyat dibagi dalam dua jenis, yaitu:

  1. Sekolah Rakyat Rintisan: Menggunakan gedung-gedung yang sudah ada dan dinilai layak oleh Kementerian PUPR, seperti gedung milik Kemensos, kementerian lain, universitas, hingga aset daerah.
  2. Sekolah Rakyat Permanen: Merupakan proyek pembangunan gedung baru yang rencananya dimulai pada September 2025, dengan kapasitas 1.000 siswa per sekolah, mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA.

Program rintisan ini akan digelar secara serentak di 63 kabupaten/kota pada 14 Juli 2025, termasuk Banyuwangi. Sementara 37 daerah lainnya akan menyusul pada akhir Juli karena masih dalam proses penyempurnaan fasilitas.

Total peserta Sekolah Rakyat rintisan secara nasional mencakup 9.755 siswa, 1.554 guru, dan 3.390 tenaga pendidik.

“Simulasi pembelajaran sudah dilakukan. Alat belajar juga tengah didistribusikan ke semua titik Sekolah Rakyat,” tambah Gus Ipul.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat di Banyuwangi akan digelar di eks Balai Diklat PNS, yang berada di Desa Tamansari, Kecamatan Licin.

“Gedung ini telah direnovasi agar sesuai standar sekolah berasrama. Kami pilih karena infrastrukturnya sudah cukup memadai,” jelas Ipuk.

Pemkab Banyuwangi juga telah menyiapkan guru dan tenaga kependidikan dari kalangan ASN dan PPPK. Nama-nama mereka telah dikirim ke pemerintah pusat sesuai permintaan Kemensos.

“Kami siap menyukseskan program ini sebagai upaya pengentasan kemiskinan dan investasi pendidikan jangka panjang,” tegas Ipuk.

Sekolah Rakyat merupakan bagian dari strategi besar Presiden Prabowo Subianto dalam memperluas akses pendidikan dan menghapus kemiskinan ekstrem, sebagaimana tercantum dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025.

“Sekolah Rakyat ini adalah langkah nyata menuju Generasi Emas 2045, memberi kesempatan kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu untuk mendapatkan pendidikan berkualitas,” pungkas Gus Ipul.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *