Pemkab Banyuwangi Vaksinasi Sapi Cegah PMK, Cakupan Tercapai 33,19%

Foto ini menampilkan petugas Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi sedang melakukan penyuntikan vaksin pada sapi, sebagai bagian dari program pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku. (Sumber foto: Dokumentasi Pemkab Banyuwangi)

BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi melaksanakan vaksinasi pada puluhan ribu sapi milik peternak sebagai upaya pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di awal tahun 2025. Vaksinasi ini diprioritaskan bagi peternak sapi kecil atau perorangan, sedangkan sektor industri diimbau untuk melakukan vaksinasi secara mandiri.

Kegiatan vaksinasi ini dilakukan setelah Pemkab memperoleh 33.525 dosis vaksin dari pemerintah pusat dan provinsi pada Selasa (11/2/2025). Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi tengah giat menyuntikkan vaksin ke sejumlah hewan ternak. Menurut Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, upaya ini difokuskan karena sapi merupakan hewan ternak yang paling banyak terjangkit PMK.

Untuk memaksimalkan pencegahan, Pemkab Banyuwangi juga siap menambah stok vaksin dan desinfektan menggunakan Dana Belanja Tidak Terduga (BTT). Ipuk menegaskan bahwa PMK adalah penyakit non zoonosis, sehingga tidak berbahaya bagi manusia, dan masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi daging sapi atau kambing.

Sebagai langkah tambahan, pembatasan lalu lintas keluar masuk wilayah Banyuwangi untuk hewan ternak juga diterapkan guna menekan penyebaran virus PMK. “Pasar ternak di Glenmore dan Rogojampi pun kami operasikan secara selektif untuk membatasi pergerakan hewan yang berpotensi menularkan virus,” ujarnya.

Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda, menjelaskan bahwa proses vaksinasi 33.525 dosis ini diperkirakan selesai dalam dua minggu, sehingga cakupan vaksinasi mencapai sekitar 33,19 persen dari total populasi sapi Banyuwangi yang mencapai 101.010 ekor. Ilham berharap dengan bantuan vaksin tambahan, cakupan vaksinasi dapat mencapai lebih dari 60 persen.

Selain vaksinasi, pihak terkait juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada peternak mengenai pentingnya pengetatan biosecurity di area kandang. Langkah-langkah seperti rutin melakukan deinfektasi pasar ternak dan kandang, serta pemberian vitamin dan tambahan makanan berkualitas, diharapkan dapat membantu menekan penyebaran virus PMK.

Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi juga mencatat terdapat 404 ekor sapi yang terpapar PMK sejak pertengahan Januari 2025, dengan 192 ekor masih dalam kondisi sakit, 4 ekor dilaporkan mati, dan 205 ekor mengalami penyakit. Data ini menjadi acuan bagi upaya pencegahan dan penanganan lebih lanjut di wilayah tersebut.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *