Keistimewaan Asyura Di Bulan Muharram Bagi Umat Isla

Bulan Muharram

Media Kampung – Bulan Muharram dalam Islam merupakan bulan pertama dalam Kalender Tahun Hijriyah. Bulan ini memiliki beberapa keistimewaan, antara lain:

1. Termasuk empat bulan suci, yaitu Dzul Qaidah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab.
2. Bulan Muharram disebut Syahrullah (Bulan Allah), yang mengajarkan untuk menghindari konflik dan peperangan.
3. Muharram dianggap sebagai bulan yang paling mulia setelah Ramadan.
4. Hari yang sangat dimuliakan oleh Allah adalah Hari Asyura, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram.

Hari Asyura memiliki sejarah yang signifikan dalam Islam, karena merupakan hari berpuasa pertama dalam sejarah Islam. Hari ini juga terkait dengan beberapa peristiwa penting yang dialami oleh para Nabi.

Menurut Imam al-Ghazali, pada hari Asyura terjadi beberapa peristiwa penting yang berkaitan dengan penciptaan Arasy, langit, bumi, matahari, bulan, bintang, dan surga.

Bagi umat Syiah, Asyura menjadi simbol keagamaan atas kematian Husein bin Ali, yang dikenal sebagai Peristiwa “Karbala”. Husein terbunuh di Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharram tahun 680 Masehi oleh pasukan Yazid bin Mu’awiyah, khalifah Umayyah di Suriah.

Peringatan Asyura awalnya dilakukan secara sederhana dengan berziarah ke Karbala, tetapi kemudian berkembang menjadi peringatan yang lebih besar dengan mengenakan pakaian berkabung, bersedekah, dan pertunjukan drama massal yang mencerminkan kematian Husein, penyesalan, dan kesiapan berkorban.

Selain itu, pada hari Asyura juga terjadi beberapa peristiwa penting dalam sejarah Nabi-nabi, seperti penciptaan Nabi Adam, Nabi Idris diangkat ke tempat yang tinggi, Nabi Nuh bersandar di bukit Judi dengan bahtera, Nabi Ibrahim dilahirkan dan diselamatkan dari api, Nabi Ya’qub disembuhkan dari penyakit mata, Nabi Yusuf dikeluarkan dari penjara, Nabi Musa diselamatkan dan Fir’aun ditelan gelombang laut, Nabi Sulaiman diberi kerajaan besar, dan Nabi Yunus dikeluarkan dari perut ikan. Nabi Isa juga dilahirkan dan diangkat ke langit pada hari Asyura.

Di Indonesia, dampak Asyura dirayakan dengan upacara “Tabut” yang dilakukan di daerah Bengkulu dan Pariaman, Sumatera Barat. Tabut terbuat dari batang pisang yang dihiasi dengan bunga warna-warni. Setelah upacara selesai, Tabut dibawa ke pinggir pantai sambil teriakan “Hayya Husein, Hayya Husein!” sebagai penanda berakhirnya upacara, kemudian Tabut dibuang ke laut.

Puasa pada hari Asyura memiliki keutamaan, seperti melapangkan rezeki sepanjang tahun dan menghapuskan dosa satu tahun yang lalu. Namun, puasa ini tidak diwajibkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Selain keutamaan tersebut, puasa juga memiliki manfaat seperti peremajaan sel kulit, mengencangkan kulit, membersihkan racun dalam tubuh, memberikan jeda bagi organ pencernaan, menurunkan kadar lemak, mempercantik kaum wanita, menenangkan jiwa dan perasaan, serta meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan.(Tim)

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *