BANYUWANGI โ€” Ribuan pelajar di Kabupaten Banyuwangi menyampaikan โ€œtanda cintaโ€ kepada ibu dalam peringatan Hari Ibu yang dikemas melalui Festival Hari Ibu di Pendopo Sabha Swagata, Senin (22/12/2025). Aksi tersebut diwujudkan melalui karya gambar, surat, hingga penyampaian cerita secara langsung.

Sebanyak 1.200 pelajar dari jenjang SD, SMP, dan SMA se-Banyuwangi terlibat dalam kegiatan tersebut. Mereka merupakan finalis dari tiga kategori lomba, yakni poster, wawarah atau presentasi bertema Ibu Cahaya Dalam Setiap Langkah, serta Surat untuk Bupati.

Para peserta terpilih mendapat kesempatan menampilkan karyanya langsung di hadapan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Festival ini menjadi ruang bagi pelajar untuk mengekspresikan rasa cinta dan penghargaan kepada ibu.

Salah satu peserta, Kia, siswi kelas IV SDIT Al Uswah Banyuwangi, menceritakan peran ibu yang sangat berarti dalam kehidupannya.

โ€œIbu itu suka berbohong. Lelah tapi bilang tidak. Bilang sudah makan, padahal lapar. Itulah keistimewaan ibu,โ€ ujar Kia.

Ia berharap para ibu selalu diberikan kesehatan dan umur panjang.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi kreativitas dan keberanian para pelajar yang tampil dalam festival tersebut. Ipuk juga menyampaikan terima kasih atas ungkapan kasih sayang yang ditujukan kepada para ibu.

โ€œJadikan semua jasa dan pengorbanan ibu sebagai motivasi dan inspirasi untuk berbakti dan menjadi yang terbaik di masa depan,โ€ kata Ipuk.

Menurut Ipuk, peran ibu sangat strategis, tidak hanya dalam keluarga, tetapi juga dalam membangun masyarakat dan bangsa. Ia menyebut ibu sebagai madrasah pertama yang menanamkan nilai karakter sejak dini.

โ€œDi balik generasi yang tangguh dan masyarakat yang berdaya, ada peran ibu yang menanamkan nilai-nilai karakter sebagai bekal kehidupan,โ€ ujarnya.

Ipuk menambahkan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendukung penguatan peran ibu melalui berbagai kebijakan dan program pemberdayaan. Dukungan tersebut meliputi pembangunan inklusif, kebijakan ramah perempuan, serta akses pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, dan ruang partisipasi publik yang aman.

โ€œKami ingin para ibu tidak hanya kuat di ranah domestik, tetapi juga percaya diri berperan di bidang ekonomi dan sosial, salah satunya melalui bantuan modal usaha dan pelatihan,โ€ pungkas Ipuk. (*)