Banyuwangi kembali menjadi pusat perhatian pecinta kopi tanah air. Melalui Selebrasi Hari Kopi Internasional 2025, para petani, barista, pelaku usaha, akademisi, hingga komunitas kopi dari berbagai daerah akan berkumpul di De Gentong Community Space, Karangasem, pada 26 Oktober 2025. Ajang ini menjadi momentum untuk merayakan budaya kopi sekaligus memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan industri kopi Indonesia.
Dengan mengusung tema besar “From Seed to Cup” dan tagline “Let’s Brew The Moment”, perayaan ini mengajak masyarakat memahami perjalanan kopi dari biji hingga menjadi secangkir sajian yang menghangatkan. Lebih dari sekadar minuman, kopi dipandang sebagai warisan budaya dan simbol kebersamaan yang menyatukan banyak kalangan.
Tujuan utama kegiatan ini adalah membangun jejaring kolaboratif antar pelaku industri kopi, memperkuat nilai edukatif, serta mendorong praktik berkelanjutan dalam budidaya dan penyajian kopi. Selain itu, acara ini menjadi ruang apresiasi bagi petani, sekaligus wadah dialog terbuka terkait tantangan dan peluang sektor kopi di tingkat lokal maupun nasional.
Perwakilan panitia, Andika Rahmat, mengatakan bahwa perayaan ini bukan hanya ajang seremonial, tetapi bentuk nyata kecintaan terhadap kopi Indonesia.
“Acara ini menjadi ruang belajar bersama untuk memperkuat rasa memiliki terhadap kopi nusantara. Kopi bukan sekadar komoditas, tapi juga warisan daerah dan kebanggaan bangsa. Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan edukasi agar kopi Banyuwangi terus dikenal dunia, serta berkontribusi dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim,” ujarnya.
Berbagai kegiatan interaktif akan mewarnai acara ini, di antaranya Coffee Zone, Latte Art Showdown, Coffee Talk Corner, Home Brewing Tips, Music Stage, hingga Coffee Trip. Ragam program tersebut dirancang untuk mempertemukan pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas dari para pelaku di industri kopi.
Dalam perayaan ini, juga hadir tiga perwakilan petani Banyuwangi yang berhasil masuk 20 besar kategori Robusta dalam ajang Kontes Kopi Spesialti Indonesia (KKSI) ke-17 tahun 2025, yaitu Edi Purnomo, Andrian Sasmita, dan Dedik Hartono. Turut hadir pula lembaga Kembang Galengan Coffee Laboratory dari Kalipuro, serta Taufik dari MPIG Kopi Robusta Bumi Blambangan yang telah mendaftarkan produk Kopi Robusta Java Banyuwangi sebagai indikasi geografis. Kelompok Tani Kopi Rejo, Gombengsari, juga telah memiliki sertifikasi organik untuk lahan mereka.
Komunitas kopi Banyuwangi yang menjadi inisiator acara ini percaya bahwa kopi adalah jembatan pengetahuan, budaya, dan keberlanjutan. Selama satu dekade terakhir, sejak 2015 hingga 2025, mereka aktif menggelar berbagai kegiatan seperti kelas kopi, roasting workshop, manual brewing session, dan diskusi tematik bersama akademisi serta pelaku industri.
Berbagai perayaan Hari Kopi Internasional sebelumnya juga telah digelar di berbagai lokasi, mulai dari Museum Sukowidi, Gedung Pamer Disperindagtam, Hotel Blambangan, hingga Rumah Produksi Kopi Jaran Goyang. Dari pengalaman panjang tersebut, muncul gagasan untuk mengembangkan institusi pendidikan kopi di Banyuwangi yang berfokus pada pembelajaran dari hulu ke hilir, berbasis scientific approach dan competency-based learning.
Selebrasi Hari Kopi Internasional 2025 bukan sekadar ajang menikmati kopi, tetapi juga upaya bersama menjaga keberlanjutan industri kopi Indonesia. Dari tanah subur Banyuwangi, semangat kolaborasi ini menjadi bukti bahwa cita rasa dan budaya kopi nusantara terus tumbuh, menginspirasi, dan menghubungkan banyak orang dari berbagai latar belakang.



