Banyuwangi — Musyawarah Daerah (Musda) ke-4 Asosiasi Kuliner Kaos Kerajinan Aksesoris dan Batik Banyuwangi (AKRAB) baru akan digelar pada 13 Desember 2025, namun dinamika internal organisasi sudah memanas lebih cepat. Tiga hari sebelum pemilihan ketua umum, satu calon mendadak mundur dan satu asosiasi menarik diri dari keanggotaan, memicu kegaduhan di tubuh organisasi UMKM terbesar di Banyuwangi tersebut.
Musda AKRAB yang semula dirancang sebagai forum konsolidasi kini berubah menjadi arena konflik terbuka. Pada awalnya, tiga kandidat dipastikan bertarung memperebutkan kursi Ketua Umum AKRAB periode 2026–2029: Firman Sauqi dari Sekarjagat, Eko Haryono dari Aspoba, dan Zainullah (Adam) dari Pakarwangi.
Komposisi itu berubah setelah Adam menyatakan mundur dari pencalonan. Keputusan tersebut diikuti langkah lebih drastis dari organisasinya, Asosiasi Pakarwangi, yang memilih keluar dari AKRAB.
Ketua Asosiasi Pakarwangi, Ach Khairi, menyampaikan bahwa pihaknya menemukan adanya keputusan pengurus dan panitia Musda AKRAB 2025 yang dinilai tidak transparan dan tidak pernah dibahas dalam rapat resmi, Ujarnya.
“Keputusan itu tidak pernah tercantum dalam rapat panitia. Namun tiba-tiba diterbitkan menjelang Musda. Ini sangat merugikan kami,” ujar Khairi dalam keterangan resminya Pada Rabu (10/12/2025).
Khairi menyebut keputusan tersebut berdampak langsung pada posisi kandidat yang mereka usung. Merasa diperlakukan tidak adil, pihaknya menarik Adam dari pencalonan sekaligus mengumumkan keluarnya Pakarwangi dari keanggotaan AKRAB.
Langkah itu memicu meningkatnya tensi internal. Beberapa anggota organisasi mulai mempertanyakan transparansi panitia dan arah Musda yang dianggap menjauh dari prinsip-prinsip demokratis dalam organisasi UMKM.
Terlepas dari polemik yang berkembang, panitia Musda akrab 2025 memastikan bahwa agenda 13 Desember tetap berlangsung sesuai rencana. Dengan mundurnya Adam, pemilihan ketua umum kini hanya menyisakan dua kandidat: Firman Sauqi dan Eko Haryono.
Selain pemilihan ketua, Musda ke-4 AKRAB akan membahas laporan pertanggungjawaban pengurus, penyusunan program kerja, dan arah kebijakan organisasi untuk periode 2026–2029. Hingga berita ini diturunkan, panitia Musda Akrab 2025 belum memberikan penjelasan atas tudingan terkait adanya keputusan mendadak yang memicu keluarnya Pakarwangi.
Musda tahun ini menjadi ujian besar bagi integritas AKRAB. Para pelaku UMKM Banyuwangi kini menunggu apakah forum ini dapat mengembalikan kepercayaan anggota dan memulihkan soliditas organisasi, atau justru memperdalam konflik yang mulai menyeruak ke permukaan.

















Tinggalkan Balasan