Jakarta — Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terkoreksi cukup dalam pada perdagangan Selasa (9/12/2025). Harga saham bank swasta terbesar di Indonesia itu ditutup melemah 2,41% ke level Rp 8.100, tertekan aksi jual agresif dari investor asing.
Selama sesi perdagangan, 113,06 juta lembar saham BBCA berpindah tangan dengan nilai transaksi mencapai Rp 920,68 miliar. Data mencatat asing membukukan net sell Rp 347,18 miliar, menjadikan BBCA salah satu saham dengan tekanan jual tertinggi hari ini.
Tidak hanya harian, tekanan juga terasa dalam sepekan terakhir. Saham BBCA turun 3,28%, dengan total net sell asing Rp 540,95 miliar selama periode tersebut.
Level Teknis BBCA di Titik Rawan
Dalam riset teknikal Kiwoom Sekuritas, level Rp 8.100 disebut sebagai titik stop-loss BBCA. Penembusan level ini menandakan saham berada dalam fase waspada dan rawan koreksi lanjutan.
Namun berbeda dengan Kiwoom, Phintraco Sekuritas justru menilai peluang speculative buy mulai terbuka, dengan rekomendasi:
- Buy on weakness: Rp 8.200
- Target price: Rp 8.700 – Rp 9.000
- Stop-loss: Rp 7.950
Ini menunjukkan adanya potensi rebound terbatas, namun tetap dengan risiko tinggi.
Buyback BCA: Mulai Agresif Menyerap Saham
BBCA juga melaporkan perkembangan aksi buyback saham periode November 2025. Jumlah saham treasuri meningkat menjadi:
- 59.476.200 saham (0,048%) per 30 November
- Naik dari 30.209.600 saham (0,024%) per Oktober
Manajemen BBCA sebelumnya telah menegaskan:
- Anggaran buyback: maksimal Rp 5 triliun
- Durasi: 22 Oktober 2025 – 19 Januari 2026
- Harga maksimal buyback: Rp 9.200
Aksi buyback biasanya bertujuan meredam volatilitas sekaligus memberi sinyal bahwa manajemen melihat valuasi saham masih menarik.
Jumlah Pemegang Saham Turun
BCA juga mencatat penurunan jumlah pemegang saham:
- 569.882 pihak (Nov 2025)
- Turun dari 585.943 pihak (Okt 2025)
Penurunan ini mengindikasikan adanya distribusi saham, terutama dari investor ritel, di tengah ketidakpastian pasar.
Kesimpulan: BBCA di Persimpangan, Risiko & Peluang Masih Terbuka
Kondisi saham BBCA saat ini berada dalam fase tekanan, namun aksi buyback berpotensi menahan koreksi lebih dalam. Level-level teknikal menjadi penting untuk dicermati investor:
- Support kuat: Rp 8.000 – 7.950
- Resistance: Rp 8.700 – 9.000
Bagi investor jangka panjang, BBCA tetap memiliki fundamental kuat. Namun untuk jangka pendek, volatilitas masih akan tinggi.


















Tinggalkan Balasan