Balai Besar Taman Nasional Bromo Tanggapi Laporan Rombongan Prewedding Terkait Kebakaran
Media Kampung – Taman Nasional Bromo, Tengger, dan Semeru (TNBTS) menghadapi kontroversi menyusul klaim oleh kuasa hukum rombongan prewedding yang meyakini petugas TNBTS turut bersalah atas kebakaran di Gunung Bromo. Meski ada ancaman laporan balik, Kepala TNBTS, Hendro Wijanarko, mempercayakan proses hukum kepada kepolisian.
Dalam konferensi pers di Bukit Teletubbies, Kamis (21/9/2023), Hendro menekankan komitmennya dalam mendukung proses hukum dengan memberikan informasi dan data yang diperlukan. “Kami berkolaborasi erat dengan kepolisian dan beberapa pihak terkait telah dimintai keterangannya,” kata Hendro.
TNBTS, menurut Hendro, telah berupaya maksimal dalam pengelolaan area wisata, termasuk mitigasi kebakaran. Sejak Juli 2023, patroli rutin dilakukan setiap hari. Selain itu, pos pemadaman kebakaran telah disediakan, termasuk di dekat titik nol kebakaran Bukit Teletubbies.
Kebakaran besar yang terjadi pada 6 September 2023 telah menimbulkan kerugian signifikan di area Gunung Bromo. Meski upaya pemadaman dilakukan dengan cepat, faktor topografi dan angin kencang membuat pemadaman di beberapa area, khususnya Bukit Teletubbies, menjadi sulit. Akibatnya, api menyebar ke beberapa arah sebelum akhirnya berhasil dipadamkan pada 14 September.
Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp5,4 miliar, mencakup biaya pemadaman api dan biaya pemulihan ekosistem. Selain itu, dampak kerugian juga dirasakan dari sektor rekreasi dan pariwisata. Hendro menambahkan bahwa estimasi kerugian belum termasuk operasi water bombing oleh BNPB dan kerusakan infrastruktur, seperti pipa air yang rusak dan menyebabkan krisis air bagi masyarakat sekitar. Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah berkomitmen untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Hendro menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan peduli terhadap lingkungan, khususnya di kawasan wisata Gunung Bromo.
