Televisi Digital Jadi Alat Peringatan Dini: Masyarakat Dapat Informasi Bencana Secara Instan
Jakarta – Layar televisi besar di Trans Resort Bali, Kabupaten Badung, Bali tiba-tiba berubah menjadi merah terang. Di bagian atasnya muncul pesan penting bertuliskan “Status Awas”. Peringatan ini disertai informasi singkat seperti lokasi, waktu, jenis bencana, serta instruksi khusus. Semua pesan darurat tersebut ditampilkan jelas di monitor yang menyala.
Layar itu bukan mengalami kerusakan, melainkan digunakan untuk simulasi sistem peringatan dini (EWS). Sistem ini dirancang untuk mengirimkan informasi terkait bencana atau keadaan darurat kepada masyarakat melalui televisi digital, hanya dalam tiga menit setelah kejadian berlangsung.
Sistem Early Warning System (EWS) TV Digital telah mulai beroperasi secara efektif, menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, pada Senin, 23 September 2024. EWS ini dirancang untuk memberikan informasi mengenai jenis bencana, lokasi, waktu, serta instruksi yang harus diikuti. Tujuannya adalah memberikan waktu bagi masyarakat untuk mengevakuasi diri dan meminimalkan risiko. Pemerintah berharap melalui sistem peringatan dini ini, dampak bencana dapat dikurangi.
“Ini bagian dari perlindungan masyarakat, tanggungjawab negara terhadap masyarakat, karena negara bertanggung jawab untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia,” lanjut Budi Arie.
Sistem ini memiliki tiga kategori peringatan bencana yang disesuaikan dengan tingkat bahaya, yakni warna biru untuk status waspada, kuning untuk siaga, dan merah untuk status awas. Pada status awas, akan ditampilkan pesan darurat yang memenuhi seluruh layar TV disertai bunyi alarm agar masyarakat segera melakukan evakuasi.
