Nikuba, Alat Pengubah Air Menjadi Bahan Bakar Hidrogen Milik Aryanto Misel, Mendapat Apresiasi Dari BRIN
Jakarta, mediakampung.com – Penemu Niku Banyu (Nikuba), atau alat berteknologi yang dapat mengubah air menjadi bahan bakar hidrogen yakni Aryanto Misel, kini mendapatkan apresiasi dari pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) setelah sebelumnya sempat mendapat kontra, Sabtu (9/7/2023).
Aryanto Misel awalnya kecewa dengan perwakilan Ferrari dan Lamborghini yang meminta dirinya untuk merakit Nikuba dari awal. Namun, ia beruntung tidak membawa Nikuba ke pertemuan tersebut agar temuannya tidak ditiru oleh pihak lain.
Namun, kekesalan Aryanto Misel semakin memuncak ketika BRIN tiba-tiba datang ke Italia untuk mengunjunginya. Sejak awal penemuan Nikuba, BRIN tidak mempercayai dan menentangnya. Aryanto Misel merasa kebingungan dengan kedatangan BRIN tersebut dan merasa tidak adil.
Selama di Italia, Aryanto Misel diajak melihat produk-produk serupa Nikuba, terutama yang berasal dari Rumania. Beberapa ahli teknologi juga meminta diajari oleh Aryanto Misel mengenai langkah-langkah merancang Nikuba. Namun, pihak tersebut tidak memberikan kejelasan terkait kompensasi terkait rancangan teknologi yang diajarkan oleh Aryanto Misel.
Terkait hal ini, Aryanto Misel merasa marah karena dia telah menghabiskan banyak sumber daya untuk penelitian dan pengembangan Nikuba. Ia menegaskan bahwa hanya akan membuka demo perancangan Nikuba jika ada kompensasi yang sesuai. Aryanto Misel merancang alat ini selama 5 tahun dan bukanlah hal yang mudah.
Sebelumnya, BRIN mengklaim telah melakukan penelitian awal terhadap Nikuba setelah temuannya viral di Cirebon. Mereka mengirim tim untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap alat konversi air menjadi bahan bakar ini. Namun, setelah mendapatkan data penelitian, BRIN memutuskan untuk melakukan riset lebih lanjut agar Nikuba dapat diperbaiki dan dikembangkan.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, mengatakan bahwa pihaknya telah mengajak Aryanto Misel untuk bekerja sama dalam pengembangan Nikuba yang menarik minat Ferrari dan Lamborghini.
“BRIN ingin membuktikan secara ilmiah kemampuan teknologi Nikuba dalam mengubah air menjadi bahan bakar hidrogen,” kata Laksana.
Dengan adanya apresiasi dari BRIN, Aryanto Misel akan mempertimbangkan kesempatan untuk bekerja sama, asalkan ada kompensasi yang pantas untuk pengetahuannya dalam pembuatan Nikuba. Aryanto Misel berharap ada pembicaraan terkait masalah kompensasi ini agar kerjasama dapat berjalan dengan baik dan adil.
“Semoga Nikuba dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan mengubah pandangan orang terhadap teknologi ramah lingkungan, agar semua pihak bisa saling bekerja sama demi kemajuan dan inovasi teknologi di Indonesia,” Harap Aryanto Misel.



