Kebakaran yang melanda gedung atau ruko Terra Drone di Jalan Letjen Suprapto, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/12) tak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga melukai petugas yang terlibat dalam proses penyelamatan. Kapolsek Kemayoran, Kompol Agung Adriansyah, menjadi salah satu korban saat membantu evakuasi di tengah asap pekat dan suhu panas yang masih menyelimuti bangunan.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Budi Prasetya, menjelaskan bahwa Agung mengalami luka akibat pecahan kaca besar yang jatuh dari lantai atas ketika petugas pemadam kebakaran memecahkan jendela ruko untuk memperlancar proses evakuasi.

“Kapolsek Kemayoran tangannya robek terkena kaca yang jatuh dari atas saat proses evakuasi,” ujar Budi di lokasi kejadian, mengutip laporan Media Indonesia. Ia menambahkan bahwa serpihan itu meluncur tiba-tiba ke area tempat para petugas tengah bergerak melakukan penyelamatan.

Menurut Budi, Agung sebenarnya berupaya melindungi petugas lain yang berada di bawah titik jatuhnya kaca. Namun usahanya justru membuat pecahan tajam menghantam lengannya. “Beliau sekarang sedang menjalani operasi di RS Islam,” ujar Budi dalam keterangan lanjutan.

Di tengah proses evakuasi yang terus berjalan, jumlah korban jiwa yang ditemukan terus meningkat. Lurah Cempaka Baru, Rahmat H, mengatakan bahwa pencarian dilakukan hingga ke kedalaman area yang hangus terbakar. Pada tahap awal, petugas menemukan lebih dari 10 jenazah. Namun dalam perkembangan berikutnya, total korban tewas bertambah menjadi 22 orang.

Rahmat menjelaskan bahwa dugaan awal penyebab kebakaran berasal dari ledakan baterai drone di lantai satu yang dipicu korsleting listrik. Kejadian berlangsung saat jam istirahat, sehingga banyak pegawai berada di area kerja. “Kebakarannya di lantai satu terus merambat hingga ke atas. Beberapa pegawai lari ke atas hingga terjebak,” ujarnya.

Api yang muncul dari lantai dasar dengan cepat menjalar ke lantai-lantai atas, membuat sejumlah pekerja kesulitan mencari jalan keluar. Dalam sejumlah video yang beredar, api terlihat membesar dari lantai bawah disertai asap hitam yang mengepul ke udara. Petugas pemadam menyebut sebagian besar korban ditemukan di area tangga lantai tiga dan lima, diduga meninggal akibat kehabisan napas.

Para korban kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi. Sementara itu, tim pemadam dan petugas gabungan terus menyisir seluruh bagian bangunan guna memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal.

Gedung tersebut diketahui merupakan milik Terra Drone Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang jasa kendaraan nirawak atau drone untuk survei udara berbagai aplikasi industri.

Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian dan pendalaman lokasi kebakaran masih berlangsung. (putri).