Lolos Tes Kesehatan, Ipuk-Mujiono Siap Pimpin Banyuwangi dengan Program Asta Cita

ipuk-mujiono selesai tes kesehatan.

Banyuwangi – Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi terpilih, Ipuk Fiestiandani dan Mujiono, resmi dinyatakan lolos tes kesehatan menjelang pelantikan serentak oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025. Keduanya berkomitmen melanjutkan pembangunan dengan berpedoman pada Asta Cita, termasuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas pendidikan serta kesehatan.

Pasangan Ipuk-Mujiono menjalani tes kesehatan di Kemendagri pada Minggu (16/2/2025) dengan hasil tekanan darah, gula darah, dan kolesterol dalam kondisi normal. Wakil Mendagri Bima Arya Sugiarto menegaskan tidak ada catatan khusus dari hasil pemeriksaan tersebut. Ipuk mengaku fokus menjaga kebugaran fisik untuk menghadapi retret kepemimpinan di Akademi Militer Magelang (21-28 Februari 2025), yang meliputi agenda padat dari pagi hingga malam .

Sebagai petahana, Ipuk menegaskan lima tahun ke depan akan diisi dengan evaluasi program sebelumnya dan penguatan sektor pendidikan, kesehatan, serta ketahanan pangan. “Kami ingin SDM Banyuwangi semakin kompetitif, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo,” ujarnya. Program prioritas lainnya meliputi:

  • Pengentasan Kemiskinan: Menargetkan penurunan angka kemiskinan melalui program padat karya dan pemberdayaan UMKM.
  • Infrastruktur: Efisiensi anggaran tanpa mengorbankan pembangunan jalan dan fasilitas publik.
  • Ketahanan Pangan: Sinergi dengan TNI/Polri untuk optimalisasi lahan pertanian, seperti penanaman jagung serentak di Glenmore seluas 8 Ha.

Wakil Bupati terpilih Mujiono mengajak warga Banyuwangi bergotong-royong mendukung program pemerintah. “Kebersamaan adalah kunci untuk mewujudkan Banyuwangi yang lebih sejahtera,” tegasnya. Kolaborasi ini sejalan dengan visi Asta Cita ke-6, yaitu membangun Indonesia dari desa melalui pemberdayaan ekonomi lokal.

Pelantikan Ipuk-Mujiono termasuk dalam 481 kepala daerah terpilih yang akan dilantik Presiden Prabowo secara serentak. Sebanyak 36 di antaranya berasal dari Jawa Timur, menjadikan provinsi ini kontributor terbesar. Proses ini tertunda di dua kabupaten (Pamekasan dan Magetan) akibat sengketa di MK.

Ipuk, yang dijuluki “Sang Bunga Desa” berkat program Bupati Ngantor di Desa, berjanji melanjutkan pendekatan partisipatif dengan turun langsung ke wilayah terpencil. “Kami ingin memastikan tidak ada warga yang tertinggal,” ujarnya. Pelantikan resmi pada 20 Februari 2025 akan menandai dimulainya periode kedua kepemimpinan mereka di Banyuwangi.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *