Kasus Rangka eSAF Honda Viral, Tantangan dan Jaminan dalam Penggantian Rangka Sepeda Motor
Media Kampung – Konsumen sepeda motor Honda di Indonesia kini memiliki opsi untuk mengganti rangka eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) yang rusak dengan yang baru. Rangka eSAF ini tersedia dengan harga sekitar Rp1,15 juta dan dapat dibeli melalui jaringan dealer resmi Honda di Tanah Air, termasuk Daya Adicipta Motora. Namun, perlu dicatat bahwa waktu tunggu pembelian komponen ini bergantung pada ketersediaan stok.
Harga tersebut belum termasuk biaya pasang dan pembuatan nomor sasis baru, yang menjadi hal yang perlu diperhitungkan oleh para konsumen yang ingin mengganti rangka.
Penting untuk diingat bahwa penggantian rangka kendaraan memerlukan keterampilan teknis yang memadai, sebagaimana merakit sepeda motor kembali di pabrik. Oleh karena itu, pemilihan peralatan yang tepat untuk penggantian rangka menjadi sangat penting agar hasilnya optimal.
Menariknya, Astra Honda Motor (AHM) memberikan garansi untuk rangka eSAF selama satu tahun atau 10 ribu kilometer. Pemilik sepeda motor dengan rangka eSAF dapat mengganti rangka tanpa biaya apapun jika kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh kelalaian akibat penggunaan sehari-hari.
Menurut Ahmad Muhibbuddin, GM Corporate Communication di AHM, “Garansi rangka dan sistem kelistrikan berlaku selama 1 tahun atau 10 ribu km tergantung mana yang lebih dulu dicapai.” Pernyataan ini disampaikan melalui pesan singkat pada Senin, 21 Agustus 2023.
Belakangan ini, kasus mengenai rangka eSAF pada sejumlah sepeda motor skutik Honda menjadi viral di media sosial. Berbagai rekaman video mengenai kasus rangka eSAF yang karatan atau bahkan patah saat digunakan oleh pemiliknya bermunculan di berbagai platform media sosial. Kejadian ini tampaknya bukanlah insiden tunggal, melainkan telah menimpa beberapa pelanggan Honda.
Beberapa model skutik yang mengalami masalah pada rangka eSAF ini termasuk Genio, Vario 160, dan Beat. AHM sebenarnya telah menggunakan rangka eSAF pada produk Genio sejak diluncurkan pada tahun 2019. Selain ketiga produk tersebut, model skutik lainnya seperti Honda Scoopy juga menggunakan struktur sasis yang serupa. Keempat model skutik ini dianggap sebagai tulang punggung Honda dalam menguasai pasar sepeda motor roda dua di Indonesia.
Meskipun demikian, Honda masih enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai penyebab munculnya masalah pada produk-produknya tersebut.
