Waspada! Kasus DBD di Banyuwangi Meningkat, Januari 2025 Capai 12 Kasus
Banyuwangi, 17 Januari 2025 – Masyarakat Banyuwangi perlu mewaspadai peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Selama bulan Januari 2025, sudah tercatat 12 kasus DBD di Banyuwangi. Angka ini diperkirakan berpotensi terus meningkat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, mengatakan bahwa pada Desember 2024, kasus DBD di Banyuwangi tercatat sebanyak 19 kasus. Untuk bulan Januari 2025, kasus diperkirakan akan melampaui jumlah kasus pada Desember 2024. “Sampai dengan akhir Januari (2025) diperkirakan melampaui bulan Desember kemarin,” jelasnya.
Kasus DBD yang dilaporkan pada bulan Januari ini tersebar di 9 kecamatan, meliputi Kecamatan Tegaldlimo, Singojuruh, Glenmore, Purwoharjo, Rogojampi, Genteng, Banyuwangi, Kalibaru, dan Siliragung. “Kami melakukan peningkatan kewaspadaan oleh tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan melalui peningkatan surveilans dan edukasi,” ungkap Amir Hidayat.
Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk menggiatkan kembali Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus. Langkah-langkah 3M meliputi menguras tempat penampungan air minimal seminggu sekali, menutup tempat penampungan air, dan membersihkan barang bekas yang dapat menampung air hujan. “Plus memakai obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, serta jaga kebersihan lingkungan,” beber Amir Hidayat.
Masyarakat juga diminta untuk mengenali gejala penyakit DBD, seperti demam tinggi yang berlangsung selama dua hingga tiga hari dengan suhu tubuh mencapai 39-40°C. Pada hari keempat, demam biasanya turun, namun perlu diwaspadai karena dapat berlanjut ke fase kritis pada hari ke-6, dengan gejala perdarahan, mimisan, atau muntah darah, serta penurunan trombosit. “Segera ke faskes terdekat. Jika tertangani dengan cepat dan tepat, penderita DBD akan sembuh dalam waktu 1−2 minggu,” imbau Amir Hidayat.
Tingkat fatalitas kasus DBD di Banyuwangi selama tahun 2024 adalah sekitar 3,45 persen, dengan 19 kasus kematian dari 550 kasus. “Alhamdulillah untuk awal tahun 2025, sampai saat ini tidak ada (kasus kematian),” pungkasnya.
Sumber: Dinas Kesehatan Banyuwangi



