JAKARTA — Film Avatar: Fire and Ash resmi tayang pada 17 Desember 2025 dan langsung mencuri perhatian sebagai salah satu tontonan paling dinanti di akhir tahun. Film ini menjadi seri ketiga Avatar garapan James Cameron, yang kembali menunjukkan ambisinya dalam dunia sinema dengan proses produksi panjang lebih dari dua tahun.

Di balik kesuksesan Avatar sejak pertama kali dirilis pada 2009, berdiri sosok James Cameron, sutradara visioner yang juga bertindak sebagai penulis sekaligus konseptor utama waralaba ini. Bersama timnya, Cameron merancang dunia Pandora, konflik, hingga teknologi sinema mutakhir yang menjadikan Avatar fenomena global.

Avatar Antar James Cameron Jadi Miliarder

Kesuksesan seri Avatar tak hanya mengukuhkan reputasi James Cameron sebagai sutradara kelas dunia, tetapi juga mengantarkannya ke jajaran orang terkaya di industri hiburan.

Mengutip Forbes, sutradara berusia 71 tahun ini memiliki kekayaan bersih sekitar US$ 1,1 miliar, atau setara Rp 18,45 triliun (kurs Rp 16.784). Meski sebelumnya telah mencetak sejarah lewat film Titanic, waralaba Avatar menjadi mesin utama kekayaannya.

Menetap di Selandia Baru, Resmi Jadi Warga Negara

Dalam lebih dari satu dekade terakhir, James Cameron memilih menetap di Selandia Baru. Ia diketahui telah tinggal di negara tersebut sejak 2012 bersama keluarganya.

Mengutip media lokal RNZ, Cameron resmi memperoleh kewarganegaraan Selandia Baru pada Agustus 2025. Keputusan menetap ini juga berpengaruh besar terhadap proses produksi film-film Avatar.

Film kedua, Avatar: The Way of Water, diketahui banyak mengambil lokasi syuting di Auckland dan Wellington.

Koleksi Properti James Cameron Capai Ribuan Hektare

Selain sukses di layar lebar, James Cameron juga dikenal sebagai kolektor properti dan lahan skala besar. Ia tercatat memiliki lebih dari 1.500 hektare lahan di South Wairarapa, Selandia Baru.

Tak hanya itu, berdasarkan laporan Architectural Digest, Cameron juga memiliki lahan pertanian seluas 2.500 hektare di sekitar Danau Pounui, Pulau Selatan (South Island). Properti tersebut dibelinya dengan nilai sekitar US$ 16 juta atau Rp 268 miliar.

Lahan tersebut menawarkan panorama pegunungan Pulau Selatan dan berjarak sekitar 2.000 mil dari Antartika, menjadikannya salah satu properti eksklusif dengan nilai ekologis tinggi.

Sejumlah Properti Mewah Telah Dijual

Meski memiliki banyak aset, Cameron diketahui telah menjual beberapa propertinya dalam beberapa tahun terakhir.

Beberapa di antaranya:

  • Peternakan dan rumah di California seluas 100 hektare dengan bangunan 744 meter persegi, dibeli sejak 1999 dan dijual pada 2023.
  • Perkebunan anggur di Pulau Vancouver seluas 84 hektare, dibeli 2014 dan dijual pada 2020 seharga US$ 5,9 juta atau sekitar Rp 99 miliar.
  • Lahan dan rumah di Malibu dan Calabasas, yang dibeli antara 1999–2000 dan dilepas pada 2021.

Langkah ini disebut sebagai bagian dari konsolidasi aset dan fokus Cameron untuk menetap penuh di Selandia Baru.

Sutradara, Visioner, dan Raja Properti

James Cameron bukan hanya dikenal sebagai sutradara legendaris di balik Avatar dan Titanic, tetapi juga sebagai visioner teknologi film sekaligus pemilik ribuan hektare lahan. Dengan Avatar: Fire and Ash, Cameron kembali membuktikan bahwa namanya masih menjadi jaminan kesuksesan global, baik secara artistik maupun finansial. (*) (putri).