Darurat sampah Tangerang Selatan terjadi sejak penutupan sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, yang menyebabkan tumpukan limbah terlihat di berbagai sudut kota. Sampah menumpuk di trotoar, median jalan, kolong flyover, hingga kawasan permukiman, menciptakan krisis kebersihan dan lingkungan.
Sejumlah titik utama terdampak antara lain Jalan Raya Serpong, kolong Flyover Ciputat, Jalan Ir H Juanda, Dewi Sartika, RE Martadinata, hingga kawasan Pamulang. Sampah plastik, karung, dan limbah rumah tangga dibiarkan menggunung tanpa pengangkutan, memicu bau menyengat yang kian hari semakin mengganggu aktivitas warga.
Warga Serpong, Anton (48), mengaku telah menghadapi kondisi tersebut selama beberapa hari terakhir. Ia menilai pemerintah harus segera mengambil langkah nyata karena masyarakat terpaksa hidup berdampingan dengan tumpukan sampah yang terus bertambah.
Penutupan TPA Cipeucang menjadi pemicu utama darurat sampah Tangerang Selatan. TPA tersebut dilaporkan mengalami kelebihan kapasitas yang berujung longsor, menutup saluran air menuju Sungai Cisadane, dan memaksa penghentian total aktivitas pembuangan sampah dari seluruh wilayah kota.
Untuk menata ulang timbunan yang amblas, pemerintah daerah mengerahkan 11 unit eskavator. Namun selama proses perbaikan berlangsung, seluruh sampah dari Tangerang Selatan tidak memiliki lokasi pembuangan alternatif, sehingga menumpuk di ruang publik.
Lurah Cipayung, Ciputat, Dini Nurlianti, menjelaskan bahwa tumpukan sampah di bawah flyover bukan berasal dari wilayahnya. Limbah tersebut berasal dari berbagai daerah yang membuang sampah secara liar akibat ketiadaan tempat pembuangan.
Timbunan sampah di lokasi tersebut sempat menutup hampir separuh badan jalan sebelum akhirnya ditutup total. Pemerintah setempat menutupi tumpukan dengan terpal dan melakukan penyemprotan untuk mengurangi bau serta mencegah penambahan sampah baru.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan, Bani Khosyatullah, menegaskan langkah cepat diperlukan untuk menjaga kondisi kota tetap terkendali dan meminimalkan dampak terhadap masyarakat.
Sementara itu, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyampaikan bahwa TPA Cipeucang tengah menjalani perbaikan konstruksi dan penataan ulang timbunan. Selama proses tersebut, sampah tidak dapat masuk ke lokasi TPA selama beberapa hari.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga mulai menjajaki kerja sama pembuangan sampah dengan daerah lain sebagai solusi sementara hingga TPA Cipeucang kembali beroperasi normal. (putri).

















Tinggalkan Balasan