Bandara Dhoho Kediri Kembali Beroperasi 10 November, Layani Rute ke Jakarta

Setelah empat bulan tidak beroperasi, Bandara Dhoho Kediri akhirnya dijadwalkan kembali dibuka untuk penerbangan komersial mulai 10 November 2025. Bandara yang berlokasi di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ini akan kembali melayani penerbangan reguler dengan rute Kediri (DHX) – Jakarta (CGK).

Kabar pembukaan kembali bandara ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Nyono, yang memastikan seluruh persiapan telah rampung. Ia menegaskan, rute Kediri–Jakarta menjadi tahap awal sebelum penambahan destinasi penerbangan lainnya.

Empat Bulan Penutupan untuk Evaluasi dan Pemeliharaan

Bandara Dhoho sempat menghentikan seluruh operasionalnya sejak Juli 2025. Penutupan sementara itu dilakukan untuk evaluasi teknis dan pemeliharaan fasilitas, termasuk perbaikan landasan pacu serta penyesuaian sistem navigasi penerbangan.

Menurut Nyono, penutupan dilakukan atas dasar keselamatan penerbangan dan upaya meningkatkan kualitas layanan bandara. “Kami memastikan seluruh infrastruktur dan peralatan telah melalui proses uji kelayakan. Pada 10 November nanti, Bandara Dhoho siap melayani penumpang kembali dengan standar keselamatan tertinggi,” ujarnya.

Bandara yang dibangun di atas lahan lebih dari 300 hektar itu kini dilengkapi dengan sejumlah pembaruan fasilitas, mulai dari ruang tunggu modern, sistem keamanan bandara yang diperbarui, hingga jalur akses menuju terminal yang lebih efisien.

Fokus Awal Rute Kediri–Jakarta

Untuk tahap awal operasionalnya, Bandara Dhoho hanya akan melayani penerbangan rute Kediri–Jakarta pulang-pergi. Rute ini dipilih karena dinilai memiliki permintaan penumpang tertinggi, baik untuk perjalanan bisnis maupun kunjungan keluarga.

“Penerbangan menuju Jakarta menjadi prioritas, karena sebagian besar masyarakat Kediri dan sekitarnya memiliki mobilitas tinggi ke ibu kota. Setelah itu, kami akan menambah rute lain seperti Bali dan Kalimantan secara bertahap,” kata Nyono.

Pihak operator bandara juga menyebutkan bahwa maskapai yang akan beroperasi pada tahap awal kemungkinan besar adalah Citilink dan Batik Air, dua maskapai yang sebelumnya pernah membuka layanan di Dhoho sebelum penutupan sementara. Jadwal penerbangan reguler harian akan diumumkan menjelang hari pembukaan.

Dampak Positif untuk Ekonomi Lokal

Kembalinya Bandara Dhoho Kediri diperkirakan akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian kawasan selatan Jawa Timur. Sebagai pintu gerbang udara bagi wilayah Kediri, Blitar, Tulungagung, dan sekitarnya, kehadiran bandara ini dinilai strategis dalam mempercepat mobilitas orang dan barang.

“Bandara ini bukan hanya melayani perjalanan udara, tetapi juga menjadi katalis pertumbuhan ekonomi. Pelaku usaha, sektor pariwisata, dan UMKM di wilayah sekitar akan sangat diuntungkan dengan dibukanya kembali jalur udara langsung ke Jakarta,” jelas Nyono.

Selain itu, keberadaan bandara juga mendukung sektor pariwisata di kawasan Gunung Kelud, Kampung Inggris Pare, dan destinasi alam di Blitar Raya yang kini lebih mudah diakses wisatawan dari luar daerah.

Bandara Dhoho, Simbol Transformasi Transportasi di Jawa Timur

Bandara Dhoho Kediri merupakan salah satu proyek strategis nasional yang diresmikan pada 2024. Pembangunannya digagas oleh PT Gudang Garam Tbk bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan sebagai bagian dari upaya pemerataan infrastruktur transportasi udara di Jawa Timur.

Bandara ini dirancang untuk menjadi alternatif bagi Bandara Juanda Surabaya yang selama ini menanggung beban lalu lintas penumpang cukup tinggi. Dengan panjang landasan pacu mencapai 3.300 meter, Dhoho mampu melayani pesawat berbadan besar seperti Boeing 777 dan Airbus A330.

Selain itu, desain terminal penumpang yang modern dengan kapasitas lebih dari 1 juta penumpang per tahun menunjukkan ambisi besar pemerintah daerah menjadikan Kediri sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Timur bagian selatan.

Persiapan Operasional dan Koordinasi Pihak Terkait

Menjelang pembukaan resmi, berbagai pihak tengah memfinalisasi uji coba teknis dan prosedur keamanan. Tim gabungan dari Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya, AirNav Indonesia, dan Kementerian Perhubungan telah melakukan serangkaian inspeksi di area landasan dan terminal.

“Semua sistem, mulai dari peralatan navigasi, sistem komunikasi udara, hingga kesiapan SDM, sudah dalam tahap akhir pengecekan. Kami ingin memastikan operasional berjalan mulus tanpa kendala,” ungkap Nyono.

Selain itu, Dishub Jatim juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mengoptimalkan akses transportasi darat, termasuk layanan bus shuttle dari pusat kota Kediri menuju bandara yang berjarak sekitar 13 kilometer.

Antusiasme Warga Kediri dan Sekitarnya

Warga Kediri dan daerah sekitar menyambut antusias rencana pembukaan kembali bandara tersebut. Bagi mereka, Bandara Dhoho menjadi fasilitas penting yang mempermudah mobilitas tanpa harus menempuh perjalanan panjang ke Surabaya atau Malang.

“Kalau Dhoho sudah buka lagi, tentu sangat membantu. Biasanya kami harus menempuh tiga jam lebih ke Juanda kalau ingin ke Jakarta. Sekarang cukup 30 menit dari rumah,” ujar Rizky, seorang warga Pare, Kediri.

Para pelaku pariwisata lokal juga optimistis dengan potensi peningkatan kunjungan wisatawan setelah bandara kembali beroperasi. “Akses udara ini sangat penting untuk mempromosikan destinasi wisata baru di Kediri,” kata Dewi Lestari, pengelola homestay di kawasan Kampung Inggris.

Langkah Selanjutnya Ekspansi Rute dan Konektivitas

Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap Bandara Dhoho ke depan tidak hanya melayani rute domestik, tetapi juga internasional. Dalam jangka menengah, telah direncanakan pembukaan penerbangan ke destinasi Asia Tenggara seperti Kuala Lumpur dan Singapura.

“Target kami, Dhoho menjadi bandara penyangga penting bagi Juanda. Jika permintaan terus meningkat, rute internasional akan menjadi prioritas berikutnya,” ujar Nyono optimistis.

Selain ekspansi rute, pengembangan kawasan sekitar bandara juga terus digenjot, termasuk pembangunan hotel, kawasan bisnis, dan terminal kargo udara yang dapat mendukung distribusi logistik industri Kediri Raya.

Kembalinya Bandara Dhoho Kediri pada 10 November 2025 menjadi babak baru dalam pengembangan transportasi udara di Jawa Timur. Tidak hanya menghadirkan kemudahan mobilitas bagi masyarakat, tetapi juga membuka peluang besar bagi sektor ekonomi, pariwisata, dan investasi regional.

Dengan kesiapan infrastruktur dan dukungan penuh pemerintah daerah, Bandara Dhoho diharapkan mampu menjadi ikon baru konektivitas selatan Jawa Timur, sekaligus memperkuat posisi Kediri sebagai salah satu pusat pertumbuhan baru di Pulau Jawa. (putri).

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung