Pemprov Sumsel Beri Dukungan Nyata untuk UMKM

PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor ekonomi kerakyatan. Kali ini, dukungan diwujudkan melalui penyaluran bantuan sarana dan prasarana (sarpras) perdagangan kepada 1.812 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai daerah di Sumsel.

Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu pelaku usaha meningkatkan produktivitas, memperluas jangkauan pasar, serta memperkuat daya saing di tengah tantangan ekonomi yang dinamis.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Selatan, Edward Candra, mengatakan bahwa pemberian bantuan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memastikan UMKM tetap tumbuh berkelanjutan dan berkontribusi terhadap perekonomian daerah.

“Kami berharap bantuan ini bisa memberikan manfaat langsung bagi UMKM, terutama dalam mendukung keberlanjutan usaha dan peningkatan produktivitas mereka,” ujar Edward di Palembang, Kamis (6/11/2025).

Bantuan Sarpras untuk Meningkatkan Kapasitas Usaha

Bantuan yang disalurkan berupa berbagai sarana dan prasarana penunjang aktivitas perdagangan, seperti peralatan produksi, fasilitas pemasaran, hingga pendukung digitalisasi usaha. Program ini difokuskan untuk memperkuat sektor perdagangan lokal, termasuk usaha kuliner, kerajinan, hingga industri rumah tangga.

Edward menjelaskan, pemberian bantuan tersebut tidak hanya sebatas distribusi barang, tetapi juga disertai dengan pendampingan teknis dan pelatihan agar penerima manfaat mampu mengoptimalkan penggunaan sarana yang diberikan.

“Kita tidak ingin bantuan ini berhenti sebagai seremonial. Harapannya, pelaku UMKM benar-benar bisa memanfaatkannya untuk mengembangkan usaha,” katanya menegaskan.

Dengan dukungan sarpras ini, pemerintah berharap pelaku usaha dapat menekan biaya produksi, memperluas akses distribusi, dan memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produk mereka ke pasar yang lebih luas.

Sinergi Lintas Sektor Dorong Kemajuan UMKM

Lebih lanjut, Edward menuturkan bahwa penguatan sektor UMKM tidak bisa dilakukan pemerintah daerah semata. Diperlukan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, perbankan, asosiasi bisnis, hingga sektor swasta.

“Kegiatan seperti ini harus dijalankan secara bersama-sama. Banyak pihak yang bisa kita ajak bekerja sama untuk mempercepat kemajuan UMKM di Sumsel,” ujarnya.

Pemprov Sumsel juga membuka peluang kemitraan bagi sektor swasta untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan UMKM, baik melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) maupun skema pembiayaan yang inklusif.

Sinergi tersebut diharapkan dapat memperkuat ekosistem bisnis lokal, menciptakan lapangan kerja baru, serta memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat di daerah.

Selaras dengan Program Strategis “100 Ribu Sultan Muda”

Penyaluran bantuan sarpras ini merupakan bagian dari program strategis Pemprov Sumsel bertajuk “100 Ribu Sultan Muda”, yang bertujuan mencetak wirausaha muda produktif dan berdaya saing di berbagai sektor.

Program ini menjadi tonggak penting dalam membangun generasi muda Sumsel yang kreatif dan mandiri. Melalui berbagai kegiatan pelatihan, pendampingan, dan pemberian fasilitas usaha, pemerintah berharap mampu melahirkan lebih banyak pelaku ekonomi baru yang tangguh di masa depan.

“Program 100 Ribu Sultan Muda bukan hanya slogan. Kami ingin menciptakan wirausahawan yang mampu menggerakkan ekonomi daerah sekaligus membuka lapangan kerja baru,” jelas Edward.

Dalam konteks ini, pemberian bantuan sarpras bagi ribuan UMKM menjadi langkah konkret untuk memperkuat fondasi ekonomi daerah berbasis kewirausahaan rakyat.

UMKM sebagai Penggerak Ekonomi Daerah

UMKM memiliki peran vital dalam struktur ekonomi Sumatera Selatan. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM, sektor ini menyerap mayoritas tenaga kerja dan menjadi penyokong utama pertumbuhan ekonomi lokal.

Namun, pelaku UMKM masih dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan modal, akses pasar, hingga adopsi teknologi. Oleh karena itu, berbagai bentuk dukungan—baik berupa peralatan, pendanaan, maupun pelatihan—diharapkan dapat menjawab persoalan tersebut.

Melalui langkah-langkah nyata seperti penyaluran bantuan sarpras, pemerintah berupaya menciptakan ekosistem usaha yang lebih inklusif dan kompetitif. Harapannya, UMKM di Sumsel bisa naik kelas dan mampu bersaing, tidak hanya di pasar lokal tetapi juga nasional dan bahkan global.

Dukungan Perbankan dan Digitalisasi UMKM

Selain bantuan fisik, Pemprov Sumsel juga tengah mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan layanan keuangan digital dan akses pembiayaan dari lembaga perbankan. Kolaborasi dengan sejumlah bank daerah dan nasional terus dilakukan untuk memberikan akses kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga rendah.

Edward menekankan pentingnya transformasi digital dalam memperluas jangkauan pasar. Menurutnya, di era pascapandemi, kemampuan UMKM beradaptasi dengan teknologi akan menjadi faktor penentu keberhasilan usaha.

“Sekarang era digital. Pelaku UMKM harus bisa beradaptasi, memanfaatkan media sosial dan platform online untuk promosi serta penjualan,” jelasnya.

Dengan kombinasi bantuan sarpras, pelatihan, dan dukungan digital, diharapkan para pelaku usaha kecil di Sumsel dapat bertahan dan tumbuh di tengah persaingan ekonomi yang semakin ketat.

Harapan untuk Keberlanjutan dan Dampak Ekonomi

Program bantuan ini tidak hanya ditujukan untuk jangka pendek, tetapi juga diharapkan memberikan dampak ekonomi jangka panjang. Pemprov Sumsel berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan terhadap efektivitas program dan memastikan setiap bantuan benar-benar bermanfaat bagi penerima.

“Kami akan terus mengevaluasi agar program ini berjalan tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujar Edward.

Pemerintah juga berencana memperluas jangkauan bantuan serupa ke kabupaten dan kota lain di Sumsel, terutama di wilayah dengan potensi ekonomi baru.

UMKM Sumsel Semakin Mandiri dan Berdaya Saing

Langkah Pemprov Sumsel dalam menyalurkan bantuan sarpras kepada ribuan UMKM menjadi bukti nyata keberpihakan terhadap ekonomi rakyat. Dukungan yang berkelanjutan, disertai kolaborasi lintas sektor, menjadi kunci untuk menciptakan UMKM yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing tinggi.

Dengan semangat program “100 Ribu Sultan Muda,” diharapkan semakin banyak wirausahawan baru lahir dari Sumatera Selatan—menggerakkan ekonomi daerah, membuka lapangan kerja, dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat luas. (selsy).

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung