UMKM Banyuwangi Dapat Pelatihan Keamanan Pangan Laut dari Fakultas Farmasi Unair
Banyuwangi, 3 September 2025 – Potensi hasil laut Banyuwangi sudah lama dikenal luas di Indonesia. Salah satu wilayah yang menjadi sentra pengolahan hasil laut adalah Plengsengan. Di kawasan ini, banyak UMKM yang mengolah ikan segar, makanan siap saji, hingga produk kering. Namun, agar mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional, aspek keamanan dan mutu produk menjadi hal yang sangat penting.
Untuk mendukung hal tersebut, tim dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) menggelar Program Pengabdian kepada Masyarakat dengan tema “Optimalisasi Mutu dan Keamanan Pangan Olahan melalui Edukasi Bahan Tambahan Pangan di Plengsengan, Banyuwangi.” Kegiatan ini diketuai oleh Muhammad Faris Adrianto dengan dukungan Hibah RKAT Fakultas Farmasi Unair Tahun 2025.
Dalam pelatihan ini, para pelaku UMKM mendapat pengetahuan mengenai Bahan Tambahan Pangan (BTP), fungsi, aturan penggunaan, hingga bahaya bahan berbahaya seperti boraks, formalin, dan pewarna tekstil. Peserta juga diajak melakukan praktik sederhana mendeteksi BTP berbahaya dengan alat uji yang disiapkan tim. Cara ini membantu UMKM memastikan keamanan bahan yang digunakan.
Selain edukasi BTP, tim pengabdian juga memperkenalkan teknologi vakum pengemasan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk. Melalui demonstrasi, pelaku UMKM belajar teknik pengemasan modern yang tidak hanya menjaga mutu makanan tetapi juga dapat meningkatkan nilai jual.
Edukasi lain yang diberikan adalah mengenai kebersihan dan higiene dalam proses produksi, mulai dari sanitasi lingkungan kerja, kebersihan peralatan, hingga perilaku personal hygiene pekerja. Semua disampaikan dengan contoh praktis yang dekat dengan aktivitas sehari-hari UMKM.
Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama Fakultas Farmasi Unair dengan Dinas Perikanan Banyuwangi serta Satker BPSPL Denpasar Wilayah Banyuwangi. Kolaborasi tersebut menunjukkan pentingnya sinergi akademisi, pemerintah, dan masyarakat untuk mewujudkan produk pangan aman dan bermutu.
Antusiasme peserta menjadi bukti bahwa pendampingan ini dibutuhkan. “Kami senang bisa belajar cara membuat produk lebih aman dan menarik. Ini sangat bermanfaat untuk usaha kami,” ujar salah satu pelaku UMKM.
Tim pengabdian berharap program ini dapat mendorong UMKM Plengsengan menghasilkan produk laut yang tidak hanya lezat, tetapi juga aman, higienis, dan siap menembus pasar nasional maupun internasional.



