Menurut Hasto, penggunaan dasi kuning oleh Presiden Jokowi adalah bentuk pengakuan terhadap Partai Golkar yang, meskipun merupakan partai besar, tidak dapat mencalonkan calon presiden dan calon wakil presiden dari internal partainya. Dalam pandangan Hasto, pemberian dasi kuning merupakan hal yang wajar dalam dinamika politik.
“Iya, itu cuma hadiah karena sudah tidak mencalonkan dari kadernya sendiri,” ungkap Hasto di Jakarta, Sabtu (23/12/2023).
![Tangkapan layar Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno memberikan keterangan terhadap wartawan di tempat Jakarta, Hari Sabtu (16/12/2023). [ANTARA/Rangga Pandu]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/16/52604-jokowi-dasi-kuning.jpg)
Hasto juga membandingkan situasi Golkar dengan PDI Perjuangan yang terus melakukan pembinaan kader, sehingga mampu melahirkan calon pemimpin dari kalangan rakyat. Dia menegaskan bahwa PDI Perjuangan memberikan hadiah dari rakyat karena mampu melahirkan calon seperti Pak Ganjar dan Mahfud, yang berasal dari kalangan rakyat, bukan dari kalangan elit.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menjelaskan bahwa Presiden Jokowi mengenakan dasi berwarna kuning saat bertolak ke Jepang karena mengalami kesulitan mencari dasi berwarna lain. Pratikno menyampaikan cerita ini usai mengantar Presiden ke pesawat dalam rangka kunjungan kerja ke Tokyo, Jepang, pada Sabtu (16/12/2023). Presiden Jokowi biasanya mengenakan dasi berwarna merah atau biru dalam berbagai kesempatan resmi.