Program PMM Unair Surabaya, Ajak Murid MAN 3 Banyuwangi Mengenal Bakteri dan Antibiotik
Media kampung – Dalam kegiatan program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang digelar oleh Universitas Airlangga (Unair) Surabaya di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi, para murid diajak untuk lebih paham mengenai penanggulangan resistensi anti mikrobiologi.
Dengan tema “Cegah Bakteri Resisten Antibiotik mulai Dari Kita”, acara ini dilangsungkan pada Sabtu (26/08/2023), bertempat di aula Ma’had MAN 3 Banyuwangi, di Kecamatan Srono. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan para siswa dalam penanggulangan resistensi antibiotik.

Kepala MAN 3 Banyuwangi, Ahmad Suyuti, menyambut baik kegiatan tersebut. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan motivasi kepada para siswa untuk melanjutkan pendidikan ke fakultas kedokteran, terutama di Unair. “Resistensi antibiotik adalah masalah serius yang perlu diperhatikan secara menyeluruh dalam masyarakat,” ungkap Suyuti.
Dalam kegiatan ini, kolaborasi antara Departemen Mikrobiologi Klinik RSUD Dr. Soetomo, KSM Mikrobiologi Klinik RSUD Dr. Soetomo, dan Prodi Spesialis Mikrobiologi Klinik FK Unair turut berperan.
Kepala Departemen Mikrobiologi Klinik RSUD Dr. Soetomo, Dr. Eko Budi Koendhori, mengucapkan terima kasih atas sambutan yang luar biasa dari MAN 3 Banyuwangi. ‘Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar baik bagi MAN Banyuwangi maupun masyarakat sekitar,” harapnya.
Dr. Eko Budi Koendhori juga menyampaikan urgensi pencegahan resistensi antibiotik. Ia mengingatkan bahwa penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat berdampak buruk bagi medis masyarakat. “Mencegah resistensi antibiotik sangat penting, dengan mengingat penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat membuat kita kembali ke masa dimana tidak ada obat yang dapat digunakan untuk mengobati infeksi,” katanya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai resistensi antibiotik bagi para siswa SMA/MA.
“Diharapkan mereka dapat mengambil peran aktif dalam pencegahan resistensi antibiotik di masyarakat dan menjadi agen perubahan untuk masa depan yang lebih baik,” pungkas Dr.Eko.



