Prevalensi Hepatitis B di Indonesia Masih Tinggi, Penularan dari Ibu ke Anak Jadi Penyebab Utama

symptoms of hepatitis B

Media Kampung, Jakarta – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, dr. Imran Pambudi, MPHM, mengungkapkan bahwa hepatitis B di Indonesia sebagian besar ditularkan dari ibu ke anak, menyebabkan tingginya prevalensi hepatitis B di negara ini. Penularan dari ibu yang terinfeksi kepada anak berkontribusi sekitar 50% dari beban penyakit hepatitis B secara global, dikutip dari @kemenkesRI kamis, 27 Juli 2023.

Data dari Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa prevalensi hepatitis B (HBsAg) secara umum di Indonesia mencapai 7,1%, atau setara dengan sekitar 18 juta penduduk. Bayi yang terinfeksi virus hepatitis B memiliki risiko lebih dari 90% – 95% untuk berkembang menjadi hepatitis B kronis, sementara risiko ini jarang terjadi pada anak yang terinfeksi setelah usia 5 tahun.

Dalam rangka mengatasi masalah ini, Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya pencegahan, termasuk memberikan vaksin hepatitis B dosis pertama pada bayi baru lahir usia 0 atau kurang dari 24 jam, dilanjutkan dengan vaksinasi hepatitis B dosis selanjutnya sesuai dengan program imunisasi nasional. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga melakukan pemeriksaan hepatitis B pada semua ibu hamil, dengan jumlah ibu hamil yang diperiksa pada 2022 mencapai lebih dari 3,2 juta orang di 489 kabupaten/kota.

Dr. Imran Pambudi juga menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan memberikan obat antivirus tenofovir disoproxil fumarate kepada ibu hamil yang terdiagnosis hepatitis B. Langkah ini telah dimulai sejak 2022 dan saat ini tengah dilakukan di 180 fasilitas kesehatan di 34 kabupaten/kota di 17 provinsi. Kementerian Kesehatan berharap dapat memperluas pemberian obat antivirus ini sehingga pada tahun 2029, semua kabupaten/kota di Indonesia dapat memberikan tenofovir disoproxil fumarate pada ibu hamil.

Ketua Komite Ahli Hepatitis, Prof. David Handojo Muljono, MD, PhD, menambahkan bahwa pada 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan resolusi bahwa hepatitis menjadi prioritas penanganan dunia. Dia memuji Indonesia karena berhasil melakukan pemeriksaan hepatitis kepada 3,2 juta ibu hamil dengan gratis, yang merupakan prestasi penting.

Prof. David mengajak masyarakat untuk lebih terlibat dalam kampanye kesadaran tentang penyakit hepatitis. Dia menekankan pentingnya berbagi informasi yang benar tentang pencegahan hepatitis dan menggarisbawahi bahwa permasalahan hepatitis di Indonesia memerlukan perhatian dari setiap individu dan peran aktif dalam mengurangi prevalensi penyakit ini.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *