BANYUWANGI — Sekitar 200 atlet Muaythai dan Tinju ambil bagian dalam Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) yang digelar di Banyuwangi, Rabu hingga Minggu (17–21).
Selain atlet tuan rumah, kejuaraan ini diikuti peserta dari berbagai daerah, antara lain Surabaya, Jember, Lumajang, Malang, Jombang, Tuban, Tulungagung, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi, Akhmad Khairullah, mengatakan Kejurkab tersebut digelar selama lima hari sebagai bagian dari pembinaan atlet dan penjaringan talenta berbakat.
“Ini memang kejurkab, tetapi diikuti atlet lintas daerah. Kehadiran mereka menjadi tolok ukur kemampuan petarung Banyuwangi dibandingkan daerah lain,” kata Khairullah.
Pada cabang olahraga Muaythai, terdapat 48 partai yang dipertandingkan, terdiri atas kategori tanding dan waykru. Peserta berasal dari kelompok cadet, junior, hingga elit.
Sementara pada cabang Tinju, pertandingan dibagi ke dalam tiga kategori, yakni Yunior Putra, Youth Putra, dan Elite Putra.
Khairullah menyebut Muaythai dan Tinju merupakan dua cabang olahraga yang cukup berprestasi di Banyuwangi. Hal tersebut tercermin dari capaian atlet pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur.
“Pada Porprov terakhir, Tinju meloloskan empat atlet ke final. Muaythai juga empat atlet yang menembus partai final,” ujarnya.
Untuk pertama kalinya, Kejurkab Muaythai dan Tinju digelar di kawasan Boom, Banyuwangi, dengan konsep pertandingan luar ruang. Lokasi tersebut menjadi venue perdana untuk kedua cabang olahraga dengan latar pemandangan laut.
Pemilihan kawasan Boom diharapkan memberi suasana berbeda sekaligus pengalaman bertanding yang berkesan bagi para atlet. Lokasi tersebut juga dinilai mampu meningkatkan daya tarik kejuaraan.
“Melalui Kejurkab ini, kami berharap pembinaan atlet Muaythai dan Tinju di Banyuwangi semakin berkelanjutan dan mampu melahirkan atlet yang bersaing di tingkat regional maupun nasional,” kata Khairullah.

















Tinggalkan Balasan