Terwujud FMC Telkomsel, Telkom Genjot Bisnis Baru yang dimaksud Laku Keras
Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. tahun setelah itu sukses melakukan fixed mobile convergence dengan menyatukan bisnis fixed broadband Indihome ke pada Telkomsel. Kini, Telkom berada dalam mempersiapkan diri untuk implementasi strategi berikutnya yaitu DCCo.
DCCo adalah bagian dari strategi five bold moves Telkom bergeser berubah menjadi perusahaan telekomunikasi digital, yang tersebut berfokus ke pengerjaan data center regional serta infrastruktur hybrid.
Telkom melalui anak usahanya Telkom Fakta Ekosistem (NeutraDC) berada dalam mengembangkan usaha Hyperscale Angka Center lalu Enterprise Fakta Center untuk melayani keinginan korporasi besar dari bervariasi segmen pelanggan.
Sementara itu, Edge Fakta Center yang mana dimiliki difokuskan untuk menggalang layanan pemerintah lokal, operator telekomunikasi lalu provider internet lokal, dan juga pelaku Usaha Kecil serta Menengah (UKM) di seluruh Indonesia.
Pada 2024, Telkom memiliki target peningkatan kapasitas data center dari 42 MW bermetamorfosis menjadi 55 MW. Penambahan kapasitas 13 MW yang disebutkan didapatkan dari Hypercale Angka Center Cikarang yang rencananya beroperasi tahun ini.
Perseroan juga di serangkaian mempersiapkan implementasi InfraCo lewat Telkom Infrastruktur Indonesi pada akhir 2023. Telkom Infrastruktur Negara Indonesia dipersiapkan untuk bermetamorfosis menjadi penggerak utama perseroan pada penciptaan nilai tambah perusahaan dengan meningkatkan utilisasi infrastruktur jaringan, mengoptimalkan capital expenditure TelkomGroup, meningkatkan pendapatan dari eksternal, menyediakan layanan telekomunikasi yang dimaksud andal, meningkatkan efisiensi operasional, lalu kemitraan strategis.
Telkom Infrastruktur Indonesi sekarang sedang mempersiapkan pengelolaan jaringan end to end Telkom, dengan fokus khusus pada optimalisasi pemanfaatan jaringan melalui penyediaan layanan wholesale Fiber-to the-Home (FTTH) untuk segmen B2B.
Sepanjang 2023, Telkom menggunakan belanja modal perseroan senilai Mata Uang Rupiah 33,0 triliun atau 22,1 persen dari total pendapatan. Belanja modal ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi.
Anggaran belanja modal juga digunakan untuk beberapa inisiatif besar perusahaan meliputi peningkatan kualitas kemudian kapasitas jaringan 4G, pengembangan teknologi 5G, pembuatan Satelit Merah Putih 2 yang tersebut pada waktu ini telah berada dalam orbit 113 BT, penggelaran sistem komunikasi kabel laut, juga penyelesaian Hyperscale Fakta Center Cikarang juga konstruksi Hyperscale Fakta Center Batam.
“Telkom terus berupaya untuk melanjutkan langkah perubahan sekaligus berinvestasi meningkatkan kekuatan lini bidang usaha digital connectivity, digital platform, serta digital services. Telkom juga miliki sumber daya yang dimaksud memadai untuk membantu warga Nusantara meningkatkan literasi dan juga keterampilan digital sebagai salah satu modal utama bagi Tanah Air untuk mewujudkan cita-cita berubah jadi negara maju,” tutup Ririek.



