Program Pencegahan Banjir Kota Berhasil, Namun Warga Banyuwangi Was-was Proyek Bronjong Pencegah Erosi Belum Di Finishing

Proyek Bronjong Pencegah Erosi Belum Di Finishing

Banyuwangi, mediakampung.com – Program Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi untuk mengatasi banjir di wilayah kota Banyuwangi, dinilai cepat dan berhasil. Program itu diantaranya normalisasi sungai Kali Lo yang melintasi pusat kota Banyuwangi, yakni melakukan pengangkatan sedimentasi sungai sedalam 2 meter, supaya sungai bisa menampung air lebih banyak.

Juga melakukan pemasangan pintu klep di saluran air sepanjang sungai yang terhubung dengan kawasan pemukiman, dan pemasangan pompa air di pemukiman secara permanen, agar penanganannya lebih cepat.

Selain dinormalisasi, juga ada pemasangan bronjong pada sebanyak 16 titik lokasi, untuk mencegah erosi di pinggir sungai yang berada di sekitar kota Banyuwangi.

Namun sebagian warga di lingkungan Gesari kelurahan Pengantigan, tepatnya di pinggir barat Jembatan was-was dan kecewa. Pasalnya, pemasangan bronjong pencegah erosi yang telah dibangun pinggir sungai dilingkungannya tidak di kerjakan dengan tuntas. Terlihat akses jalan masuk selebar 2 meter menuju pemukiman masih berantakan dan belum bisa dilewati kendaraan roda dua. Bahkan pagar pembatas sungai untuk keamanan warga yang telah di bongkar, juga belum diganti atau dipasang yang baru. Hal itu sangat membahayakan bagi anak-anak yang sedang bermain, bisa beresiko terjatuh ke sungai yang dalamnya sekitar 4-5 meter.

“Untuk penanggulangan banjir dan penahan erosi sudah beres, sigap mengatasi banjir. Ya kalau masalah rapi bronjongan memang lebih rapi di bangun semen, namun untuk kekuatannya menurut dinas mungkin lebih kokoh,” jelas Andik selaku warga sekitar kepada mediakampung.com, Senin (1/5/2023).

‘Namun kita juga was-was, karena sampai saat ini belum di finishing, belum di rapikan sehingga membahayakan bagi anak-anak yang bermain, jika jatuh cukup dalam karena tidak di kasih pagar pembatas seperti awal,” sambung Andik.

Menurut Andik, sebenarnya bangunan bronjongan itu sebagian telah membongkar akses jalan untuk sepeda motor ke pemukiman, namun setelah selesai tidak dirapikan sehingga akses jalan tidak bisa dilewati seperti sedia kala.

“Mintanya warga dirapikan lagi sehingga kendaraan bisa lewat kembali, karena akses masuk ke pemukiman. Pagar juga penting untuk keamanan terutama bagi anak-anak,” sambungnya.

Andi berharap, proyek pemasangan Bronjongan tersebut belum Finishing, ada pekerjaan lanjutan untuk menyelesaikan secara tuntas sehingga aktifitas warga kembali normal.

“Info dari mandornya, pekerjaan sudah cukup karena bahan materialnya sudah habis digunakan. Semoga ada pekerjaan finishing dan segera di kerjakan,” pungkasnya. (Wiy)

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *