Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meresmikan rumah aman gempa (retrofitting) hasil kolaborasi Pemkab Banyuwangi dan PMI. Program ini bertujuan meningkatkan keselamatan warga dari risiko gempa bumi.


Banyuwangi — Ipuk Fiestiandani meresmikan rumah aman gempa atau program retrofitting di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Selasa (30/12/2025). Rumah tersebut merupakan bagian dari bantuan sosial hasil kolaborasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Palang Merah Indonesia (PMI).

Peresmian ini menandai satu dari tujuh rumah warga yang menerima bantuan perbaikan pada tahun 2025. Dari jumlah tersebut, dua rumah diperkuat dengan konsep retrofitting agar lebih tahan terhadap gempa bumi.

“Peresmian rumah aman gempa ini menjadi bagian dari upaya PMI hadir langsung membantu masyarakat, khususnya dalam mitigasi risiko bencana,” kata Ipuk saat peresmian.

Selain retrofitting, PMI juga menyalurkan bantuan bedah rumah bagi warga kurang mampu. Sepanjang 2025, tercatat lima rumah mendapat program bedah rumah di berbagai wilayah Banyuwangi.

Ipuk mengapresiasi kontribusi para pendonor PMI yang memungkinkan bantuan sosial terus bergulir. Ia menegaskan, dukungan masyarakat melalui donor darah berperan penting dalam memperluas manfaat program kemanusiaan.

“Terima kasih kepada seluruh masyarakat pendonor. Dari kepedulian itulah PMI dapat menyalurkan bantuan yang lebih luas,” ujarnya.

Ketua PMI Banyuwangi Mujiono menjelaskan, rumah retrofitting merupakan bangunan yang diperkuat strukturnya agar lebih aman dari gempa tanpa harus dibangun ulang dari awal.

“Setiap tahun PMI membangun rata-rata dua rumah retrofitting dan empat hingga lima rumah bedah,” jelas Mujiono.

Ia menambahkan, PMI juga memberikan pelatihan kepada para tukang lokal terkait teknik pembangunan rumah tahan gempa. Pelatihan ini diharapkan memperluas pemahaman masyarakat mengenai konstruksi bangunan aman bencana.

Salah satu penerima bantuan, Suli Winariati (58), mengaku bersyukur rumahnya kini lebih kuat dan aman. Rumah tersebut sebelumnya merupakan bangunan lama yang terakhir dibangun pada era 1980-an.

“Alhamdulillah sekarang rumah saya lebih kokoh dan aman. Terima kasih kepada Bupati, PMI, dan semua pihak yang membantu,” ujarnya.