Santri Korban Kekerasan Meninggal, Pemkab Banyuwangi Beri Santunan dan Tanggung Biaya
Banyuwangi – Sebagai bentuk belasungkawa dan kepedulian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi akan menanggung seluruh biaya perawatan santri korban pengeroyokan, AR (14), yang meninggal dunia di RSUD Blambangan. Santri asal Buleleng, Bali, ini menghembuskan napas terakhir pada Kamis (2/1/2024) setelah dirawat intensif selama enam hari.
Pj Sekda Banyuwangi, Guntur Priambodo, menyampaikan belasungkawa atas kejadian yang menimpa AR. Guntur datang langsung ke RSUD Blambangan untuk menemui keluarga korban dan menyerahkan santunan. Ia juga memastikan bahwa Pemkab akan menanggung seluruh biaya perawatan korban selama di rumah sakit.
“Kami akan membantu sepenuhnya terhadap biaya perawatan dan pengobatan selama di rumah sakit hingga jenazah dipulangkan,” kata Guntur saat mengunjungi korban dan keluarganya.
Tidak hanya biaya perawatan, Pemkab Banyuwangi juga akan menanggung biaya pemulangan jenazah hingga ke kampung halamannya di Buleleng, Bali.
Pemkab Banyuwangi bersama Forkopimda berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah agar kejadian serupa tidak terulang kembali, terutama di lingkungan pendidikan seperti pondok pesantren dan sekolah.
“Kami akan secara masif menyampaikan edukasi ke lembaga-lembaga pendidikan, ke pesantren-pesantren, sekolah-sekolah, agar hal semacam ini tidak terjadi lagi. Ini menjadi PR kita bersama, termasuk orang tua juga,” kata Guntur.
AR (14) meninggal dunia setelah enam hari koma di ruang ICU RSUD Blambangan. Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, menjelaskan bahwa korban meninggal pukul 13.30 WIB.
Kapolresta juga memastikan bahwa proses hukum akan berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan enam orang tersangka yang merupakan senior korban. Mereka adalah HR (17), IJ (18), MR (19), S (18), WA (15), dan Z (18), dan semuanya sudah ditahan.
Dengan meninggalnya korban, konstruksi hukum dalam kasus tersebut juga berubah. Para tersangka akan dikenakan pasal 170 tentang pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Sebelum meninggal, AR sempat dirawat intensif dan diketahui mengalami mati batang otak. Pihak rumah sakit telah melakukan tindakan operasi darurat sesaat setelah korban tiba, namun nyawa korban tak tertolong.
Pemkab Banyuwangi berharap bantuan ini dapat meringankan beban keluarga korban, serta menjadi pengingat akan pentingnya menjaga lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif bagi semua siswa.



