Harga Buku di Sekolah Dasar Negeri Banyuwangi Mahal, Orang Tua Sangat Terkejut!
Banyuwangi, mediakampung.com – Terungkap! Skandal Harga Buku di Banyuwangi: Oknum Guru Lakukan Permainan Gelap yang Merugikan Orang Tua! Orang tua murid di Banyuwangi dibuat terkejut dengan kebijakan mahalnya harga buku dalam pendidikan. Keluhan-keluhan dari wali murid mengungkap praktik tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum guru, yang menyebabkan keresahan dan kesulitan keuangan bagi orang tua.
Situasi ini menimbulkan kegelisahan bagi wali murid yang memiliki keterbatasan finansial, terutama bagi mereka yang memiliki lebih dari satu anak yang bersekolah di tempat yang sama.

Abdul Konik, Ketua Komisariat GMNI Dpk UBI, mengutuk tindakan kapitalisasi dalam pendidikan yang dilakukan oleh oknum guru tersebut.
“Penindasan semacam ini dalam dunia pendidikan sangat tidak bisa diterima. Bayangkan, dalam satu semester saja, biaya yang harus dikeluarkan untuk buku sudah begitu besar. Terlebih lagi, pada tingkat Sekolah Dasar, itu belum termasuk buku LKS. Hal ini sudah terlalu berlebihan dan termasuk dalam kapitalisasi pendidikan,” tegasnya.
Konik juga menekankan bahwa tugas seorang guru seharusnya hanya berkonsentrasi pada pendidikan murid, bukan melakukan bisnis di dalam dunia pendidikan.
“Jika ada keinginan untuk berbisnis, lakukanlah di luar lingkungan pendidikan. Jangan menggunakan lembaga pendidikan sebagai alat untuk keuntungan pribadi yang menyebabkan penderitaan bagi wali murid,” tambahnya.
Pihaknya mendesak Dinas Pendidikan setempat untuk segera mengambil tindakan tegas dan mengeluarkan surat edaran yang melarang lembaga pendidikan merekomendasikan buku dengan harga mahal di tingkat Sekolah Dasar.
“Kami meminta agar Dinas terkait mengambil tindakan tegas terhadap oknum guru yang melakukan hal semacam ini, sehingga dunia pendidikan dapat berjalan dengan baik dan tidak ada lagi siswa yang terpaksa putus sekolah karena masalah biaya,” harapnya. Kembali lagi, seorang wali murid di Banyuwangi mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan harga buku yang mahal untuk pembelajaran selama satu semester di Sekolah Dasar.
Kejadian ini menimpa wali murid di sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di wilayah Banyuwangi Kota. Salah seorang wali murid, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan keberatannya terhadap harga buku yang harus dibelinya di salah satu agen buku.
“Meskipun sekolah sudah dinyatakan gratis, harga buku masih terlalu mahal, terutama bagi keluarga yang memiliki lebih dari satu anak dan semua anaknya bersekolah di sana,” ungkap salah satu wali murid dalam percakapan pribadinya.
Meskipun tidak menyebutkan nama sekolah yang dimaksud, wali murid tersebut mengungkap bahwa sekolah tersebut berada di wilayah Banyuwangi Kota. Selain itu, wali murid juga mengungkapkan bahwa semua wali murid diarahkan untuk membeli buku di satu tempat, yaitu di sekitar pelabuhan. Namun, tempat tersebut bukanlah toko buku, melainkan rumah pribadi warga yang menjadi langganan pengiriman buku.
Buku yang dijual mirip dengan Lembar Kerja Siswa (LKS), tetapi lebih tebal dan berisi banyak soal. Wali murid tersebut juga membandingkan harga buku di agen buku yang dimaksud dengan harga buku di toko online, yang ternyata sangat berbeda.
“Saya mengecek di toko online, harga buku yang sama jauh berbeda. Misalnya, buku Matematika di agen dijual seharga Rp 115 ribu, sedangkan di toko online hanya Rp 75 ribu. Perbedaannya cukup signifikan,” keluhnya.
Wali murid kelas 3 tersebut bahkan harus mengeluarkan uang sebesar Rp 490 ribu hanya untuk buku selama satu semester, belum termasuk buku paket yang disediakan oleh sekolah.
“Untuk kelas 3 saja, saya harus mengeluarkan Rp 490 ribu, belum termasuk LKS lainnya,” tambahnya.
Permasalahan ini semakin memperlihatkan kekhawatiran para orang tua di Banyuwangi terhadap harga buku yang mahal dalam konteks pendidikan. Hal ini memicu permintaan kepada Dinas Pendidikan untuk mengambil tindakan tegas guna mengatasi masalah ini dan memastikan pendidikan berjalan dengan baik tanpa adanya siswa yang terpaksa putus sekolah akibat masalah biaya.




Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.