Banyuwangi – Setelah pencarian selama lima hari, tim relawan akhirnya menemukan jasad Ponirin, pekerja pemecah batu yang hanyut di aliran Sungai Badeng, Desa Sumber Bulu, Kecamatan Songgon. Korban ditemukan belasan kilometer dari lokasi awal dinyatakan hanyut pada Selasa (9/12) sekitar pukul 09.00 WIB di wilayah Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh tim relawan Bospro yang terlibat dalam operasi pencarian bersama sejumlah relawan lain, termasuk Trio dan Dandy. Menurut keterangan Dandy, kondisi jenazah tertimbun pasir dan terjepit bebatuan besar, membuat proses evakuasi berlangsung sangat sulit.

“Awal ditemukan, korban hanya terlihat pada bagian kakinya saja, korban berada dalam posisi terjepit batu besar dan tertimbun pasir. Lokasi juga tidak memiliki akses jalan, jadi tim harus bekerja ekstra keras,” ungkap Dandy.

Kapolresta Banyuwangi, Rama Samtama Putra, yang memimpin langsung proses evakuasi, membenarkan penemuan tersebut. “Korban pertama kali ditemukan sekitar pukul sembilan pagi. Berdasarkan ciri-ciri fisik, jenazah sangat mirip dengan Ponirin, korban hanyut pada Jumat (5/12),” ujarnya.

Medan yang berupa jurang memperumit proses evakuasi. Tim gabungan terpaksa menggunakan jack hammer untuk memecah bebatuan dan mesin penyedot air guna mengeluarkan jasad yang posisinya terjepit.

“Semua dilakukan sangat hati-hati untuk menjaga kondisi jenazah dan memastikan keselamatan para relawan,” tambah Kapolresta.

Sebelumnya, Ponirin dilaporkan hanyut saat bekerja memecah batu di Sungai Badeng. Rekannya sempat memperingatkan agar segera menepi karena debit air tiba-tiba membesar seperti tanda akan terjadi banjir. Namun Ponirin tidak menghiraukan peringatan tersebut hingga akhirnya terseret arus.