Hujan deras berintensitas tinggi sejak Senin pagi memicu banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Bencana yang terjadi sekitar pukul 07.00 WIB itu menimbulkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, serta membuat ribuan warga harus meninggalkan rumah mereka.
BPBD Tapanuli Selatan yang dipimpin Julkarnaen Siregar melaporkan bahwa 11 kecamatan terdampak bencana. Wilayah yang terlapor mengalami banjir maupun longsor meliputi Sipirok, Marancar, Batangtoru, Angkola Barat, Muara Batangtoru, Angkola Sangkunur, Angkola Selatan, Sayur Matinggi, Batang Angkola, Tanah Timbangan Angkola, hingga Angkola Muaratais.
Jumlah korban jiwa mencapai delapan orang, masing-masing satu korban di Sipirok dan Angkola Barat, serta enam korban di Batangtoru. Selain itu, puluhan warga mengalami luka berat maupun ringan. BPBD mencatat satu korban luka di Sipirok, satu di Angkola Barat, dan 56 warga terluka di Batangtoru.
Sekitar 3.000 kepala keluarga terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam atau tidak lagi aman dihuni. Proses pendataan kerusakan bangunan, fasilitas umum, dan infrastruktur masih terus dilakukan oleh petugas di lapangan.
BPBD bersama TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Basarnas telah melakukan kaji cepat, mengevakuasi korban, serta membantu warga yang terjebak banjir menggunakan perahu karet. Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih mengguyur beberapa wilayah terdampak hingga hari ini, memperlambat proses penanganan dan meningkatkan risiko bencana susulan.
Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan Pasaribu, telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari terhitung sejak Selasa. Pemerintah kabupaten mengajukan sejumlah kebutuhan mendesak untuk mempercepat penanganan, termasuk 3.000 paket sembako, tenda pengungsi, perlengkapan keluarga, kasur, selimut, perahu karet, chainsaw, paket kebersihan, makanan siap saji, hingga tambahan personel.
Pusdalops BNPB mengingatkan masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi melanda sebagian wilayah Sumatera Utara dalam beberapa hari ke depan. Risiko banjir susulan dan tanah longsor juga masih tinggi terutama di kawasan rawan dan daerah yang berada di sepanjang aliran sungai. (selsy).


















Tinggalkan Balasan