Lumajang – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali menunjukkan peningkatan aktivitas. Dalam rentang enam jam, Sabtu (22/11/2025), gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu dilaporkan mengalami 35 kali letusan. Data tersebut tercatat oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur pada periode pukul 00.00–06.00 WIB, dengan amplitudo letusan berkisar 9 hingga 22 milimeter.

Selain letusan, petugas juga mencatat delapan kali guguran dan delapan kali hembusan. Dari pantauan di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, puncak Semeru tampak samar lantaran tertutup kabut. Cuaca di area lereng gunung juga dominan mendung disertai gerimis, sementara pada malam hingga dini hari, warga sempat mendengar suara gemuruh dari arah puncak.

BPBD Lumajang memastikan bahwa status Gunung Semeru masih berada di level IV atau Awas. Pihak BPBD meminta masyarakat untuk tidak mengabaikan rekomendasi keselamatan yang telah ditetapkan oleh PVMBG. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono, menyampaikan bahwa warga diminta tetap waspada dan tidak mendekati area berbahaya.

Ia menegaskan agar aktivitas masyarakat dihentikan dalam radius delapan kilometer dari puncak kawah. Selain itu, warga juga diminta menghindari seluruh aliran lahar hingga 20 kilometer dari puncak, serta menjaga jarak setidaknya 500 meter dari tepi sungai yang berhulu di Semeru. Hujan yang beberapa kali turun di kawasan itu dikhawatirkan memicu banjir lahar hujan, sehingga risiko bagi warga semakin meningkat.

Pemerintah daerah mengimbau masyarakat sekitar lereng Semeru untuk tetap mengikuti informasi resmi dari PVMBG dan BPBD, serta menghindari aktivitas yang dapat membahayakan keselamatan di tengah peningkatan aktivitas vulkanik tersebut. (tim)

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung