123 Calon Siswa SMAN 1 Giri Banyuwangi yang Sudah Diterima Tiba-tiba Dinyatakan Tidak Lolos, Wagub Jatim Minta SPMB Diaudit

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak (Foto:detik.com)

BANYUWANGI – Sebanyak 123 calon siswa yang hendak melakukan daftar ulang ke SMA Negeri 1 Giri, Banyuwangi, mengaku kecewa dan bingung usai menerima notifikasi kelulusan dari sistem penerimaan murid baru (SPMB), namun saat datang ke sekolah, mereka justru dinyatakan tidak diterima karena kursi sudah penuh.

Peristiwa ini sontak menuai sorotan publik dan menjadi perhatian Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. Ia menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan penelusuran menyeluruh terhadap dugaan kesalahan sistem atau human error yang menyebabkan munculnya notifikasi kelulusan tersebut.

“Ini lagi ditelusuri penyebabnya, termasuk soal kenapa bisa muncul notifikasi diterima. Saya nggak mau bicara lebih jauh sebelum datanya lengkap,” ujar Emil kepada awak media di Gedung Negara Grahadi, Selasa (1/7/2025).

Emil juga telah melakukan koordinasi intensif dengan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, dan meminta agar sistem SPMB dihentikan sementara untuk mencegah munculnya notifikasi serupa yang dapat menyesatkan calon siswa dan orang tua.

“Saya minta sistem di-pending dulu. Jangan sampai keluar lagi bukti penerimaan yang menyesatkan. Yang sudah dapat notifikasi sementara diminta menunggu,” jelas Emil seperti dikutip dari detik

Ia menambahkan, Dinas Pendidikan bersama mitra pengembang sistem dari perguruan tinggi penyelenggara sedang mendalami akar persoalan dan memastikan sistem berjalan akurat dan transparan.

“Dalam kondisi seperti ini, bisa saja ada siswa yang seharusnya diterima, tapi sistem mengalami kendala. Kita tidak bisa biarkan mereka dirugikan,” tegasnya.

Emil menegaskan bahwa nasib calon siswa yang sudah mendapat notifikasi diterima akan diperjuangkan. Ia menyayangkan apabila kesalahan sistem harus ditanggung oleh anak-anak yang sedang berjuang untuk masa depan pendidikan mereka.

“Mereka sudah menerima notifikasi diterima, masa akhirnya ditolak? Ini soal masa depan, kita harus cari solusinya. Saya sudah instruksikan dinas untuk menyiapkan skema penyelesaian yang adil,” tuturnya.

Emil menekankan pentingnya evaluasi dan transparansi menyeluruh dalam pelaksanaan SPMB. Ia juga meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk turut mengaudit sistem penerimaan agar kejadian serupa tidak terulang.

“Saya beri peringatan keras. Jangan sampai kejadian ini terulang. Sistem ini kan diaudit juga oleh Kemendikbud, jadi kita akan fight bagi mereka yang sudah menerima notifikasi. Kalau mereka memang berhak, harus diterima. Kalau tidak, kita pikirkan solusi terbaik. Ini menyangkut kepercayaan publik,” pungkas Emil.

google-berita-mediakampung
saluran-whatsapp-mediakampung
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Media Kampung. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *