Kebun Raya Purwodadi dikenal pula sebagai Hortus Iklim Kering Purwodadi dan menjadi salah satu pusat konservasi tumbuhan penting di Indonesia. Kebun raya yang berdiri sejak Kamis (30/01/1941) ini berada di bawah naungan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, yang kini terintegrasi dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Berdiri di atas lahan seluas sekitar 85 hektare, Kebun Raya Purwodadi menyuguhkan beragam taman tematik yang ditata berdasarkan kekerabatan dan karakter tanaman. Konsep tersebut menjadikan kawasan ini tak hanya berfungsi sebagai ruang rekreasi, tetapi juga sarana edukasi dan penelitian botani.
Salah satu daya tarik utama Kebun Raya Purwodadi adalah koleksi palem yang menjulang di area dekat pintu masuk. Tercatat ada belasan jenis palem yang dikoleksi, di antaranya Palem Raja, Palem Jawa, Pinang Merah Bangka, Palem Kipas Sumatera, hingga Kurma Rawa. Deretan palem tersebut menjadi ikon penyambutan bagi pengunjung.
Selain palem, Kebun Raya Purwodadi juga memiliki koleksi anggrek dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satu yang paling dikenal adalah anggrek sepatu, spesies langka yang sekaligus menjadi maskot kebun raya ini. Koleksi anggrek tersebut dirawat secara khusus sebagai bagian dari upaya konservasi flora.
Taman Bougenville menjadi area favorit wisatawan. Taman ini dipenuhi tanaman bougenville dengan warna seludang bunga yang cerah dan rimbun. Pengunjung kerap memanfaatkan area ini untuk berfoto maupun bersantai di gazebo yang tersedia.
Daya tarik lain adalah Taman Meksiko yang menampilkan berbagai tanaman khas daerah kering, seperti kaktus, lidah buaya, dan sansevieria. Tanaman berukuran besar yang minim kebutuhan air ini dipadukan dengan ornamen pasir dan bebatuan, menghadirkan suasana menyerupai lanskap Meksiko.
Kawasan Menara Pandang dan Rumah Kaca juga menjadi pusat aktivitas pengunjung. Area ini memiliki hamparan padang rumput luas yang kerap digunakan untuk kegiatan komunitas, sementara rumah kaca difungsikan sebagai tempat penyimpanan dan perawatan koleksi tanaman tertentu.
Untuk menjelajahi area yang luas, pengunjung dapat memanfaatkan berbagai fasilitas transportasi ramah lingkungan. Tersedia penyewaan sepeda, sepeda listrik, motor listrik, hingga golf car dengan tarif yang disesuaikan jenis kendaraan.
Kebun Raya Purwodadi berlokasi di Jalan Raya Surabaya–Malang KM 65, Sembung Lor, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Destinasi ini dibuka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 16.00 WIB.
Tiket masuk Kebun Raya Purwodadi dibedakan berdasarkan hari kunjungan. Pada hari kerja, Senin hingga Jumat, harga tiket dibanderol Rp15.500 per orang untuk wisatawan domestik maupun mancanegara, serta Rp9.500 untuk pengunjung yang masuk dengan sepeda. Sementara pada akhir pekan dan hari libur nasional, tarif tiket menjadi Rp25.500 per orang, dengan tarif sepeda tetap Rp9.500.
Selain tiket masuk, pengunjung juga dikenakan biaya parkir kendaraan, yakni Rp5.000 untuk sepeda motor, Rp15.000 untuk mobil, dan Rp50.000 untuk bus. Tarif kendaraan wisata di dalam kawasan ditetapkan terpisah sesuai jenisnya.
Dengan ragam koleksi tanaman, taman tematik yang unik, serta fasilitas pendukung yang lengkap, Kebun Raya Purwodadi menjadi pilihan wisata alam sekaligus edukasi yang menarik di Jawa Timur. (balqis).

















Tinggalkan Balasan