• Libur Natal 2025 mendongkrak pariwisata Banyuwangi
  • Ribuan wisatawan memadati destinasi sejak 24โ€“26 Desember
  • Okupansi hotel berbintang tembus hingga 100 persen
  • Dampak ekonomi dirasakan sektor pariwisata dan perhotelan
  • Disbudpar Banyuwangi lakukan monitoring layanan dan kebersihan

Banyuwangi โ€“ Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 menjadi momentum puncak sektor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi. Ribuan wisatawan dari berbagai daerah tercatat memadati destinasi wisata sejak 24 hingga 26 Desember 2025.

Lonjakan kunjungan tersebut berdampak langsung pada peningkatan aktivitas ekonomi, khususnya di sektor pariwisata dan perhotelan. Sejumlah destinasi alam dan wisata buatan dipadati pengunjung selama periode libur akhir tahun.

Tingkat hunian hotel berbintang di Banyuwangi tercatat meningkat signifikan. Beberapa hotel bahkan mencatat okupansi penuh selama libur Natal.

Data menunjukkan, Luminor Hotel Banyuwangi, El Hotel Royal Banyuwangi, dan Hotel Santika Banyuwangi mencatat tingkat hunian mencapai 100 persen. Sementara itu, Kokoon Hotel Banyuwangi mencatat okupansi sekitar 90 persen.

General Manager Luminor Hotel Banyuwangi, Intan Alice Kurnia, menyebut tingginya okupansi menjadi indikator positif bagi industri perhotelan daerah. Menurutnya, momen libur Nataru dimanfaatkan wisatawan, terutama keluarga, untuk berlibur dengan kenyamanan maksimal.

โ€œLibur Nataru menjadi momen penting bagi keluarga. Kami berupaya memberikan layanan terbaik melalui fasilitas, pelayanan, dan program khusus bagi tamu,โ€ ujar Intan.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Taufik Rohman, mengapresiasi kesiapan pelaku industri pariwisata dalam menyambut lonjakan wisatawan. Ia menilai kolaborasi antara pemerintah dan swasta berperan besar menjaga kualitas layanan.

โ€œKami ingin memastikan wisatawan merasa aman dan nyaman, sehingga memiliki kesan positif dan tertarik kembali berkunjung,โ€ kata Taufik.

Di tengah meningkatnya kunjungan, Disbudpar Banyuwangi terus melakukan monitoring dan evaluasi di destinasi wisata. Pengawasan difokuskan pada transparansi transaksi e-tax, kebersihan lingkungan, fasilitas sanitasi, serta pengelolaan sampah.