Masjid Ar Rahman Blitar menjadi salah satu ikon wisata religi di Jawa Timur berkat arsitekturnya yang megah dan menghadirkan nuansa Masjid Nabawi di Madinah. Bangunan masjid ini tidak hanya ramai oleh jemaah, tetapi juga menarik minat wisatawan yang ingin merasakan suasana ibadah ala tanah suci tanpa harus pergi ke luar negeri.
Masjid Ar Rahman Blitar berlokasi di Jalan Ciliwung Nomor 2, Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar. Berdiri di atas lahan hampir 5.000 meter persegi, masjid ini mampu menampung sekitar 3.000 jemaah. Kehadirannya semakin istimewa karena termasuk salah satu masjid terbesar di Blitar dan telah diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur saat itu, Khofifah Indar Parawansa, pada Rabu (25/12/2019).
Dari sisi arsitektur, Masjid Ar Rahman Blitar mengusung gaya Utsmaniyah Mamluk yang kental dengan sentuhan Timur Tengah. Begitu memasuki area pelataran, pengunjung akan disambut gapura berbentuk Al-Qur’an serta deretan payung besar yang menyerupai payung ikonik di halaman Masjid Nabawi. Elemen ini sengaja dihadirkan untuk memperkuat kesan spiritual sekaligus visual khas Madinah.
Interior masjid dirancang menyerupai Masjid Rasulullah dengan detail yang diperhatikan secara saksama. Karpet bergaya Turki, ornamen atap, serta kombinasi warna krem, hitam, dan emas mendominasi ruang utama. Pada bagian depan, terdapat replika Maqam Ibrahim dan dinding besar bergambar Ka’bah yang menghadirkan atmosfer religius layaknya di tanah suci.
Keistimewaan lain Masjid Ar Rahman Blitar terletak pada keberadaan kiswah Baitullah. Di area mihrab imam, terpasang kain kiswah berwarna hitam dengan corak keemasan yang diketahui merupakan kiswah asli Ka’bah yang pernah digunakan pada 2009. Kehadiran benda suci tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi masjid ini dan menambah nilai spiritual bagi para jemaah.
Tiang-tiang penyangga masjid juga tak luput dari perhatian. Setiap tiang dihiasi ukiran bunga yang disebut menyerupai ornamen Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi. Sentuhan artistik ini memperkuat kesan elegan sekaligus menegaskan perpaduan seni arsitektur Islam dari berbagai belahan dunia.
Masjid Ar Rahman Blitar dibangun oleh H. M. Hariyanto, Presiden Direktur Mayangkara Group. Ide pendiriannya berawal dari kekaguman dan kerinduan sang pendiri terhadap Masjid Nabawi, yang dirasakannya sejak menunaikan ibadah haji pertama. Rasa nyaman dan khusyuk saat beribadah di Madinah menjadi inspirasi utama lahirnya masjid ini di Kota Blitar.
Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, Masjid Ar Rahman Blitar juga memiliki peran sosial yang signifikan. Saat erupsi Gunung Semeru beberapa waktu lalu dan statusnya naik ke level IV (Awas), masjid ini menjadi salah satu lokasi pengungsian warga terdampak. Ratusan warga sempat ditampung di Masjid Ar Rahman sebagai bagian dari upaya kemanusiaan.
Dengan perpaduan arsitektur megah, nilai spiritual, dan fungsi sosial, Masjid Ar Rahman Blitar tidak hanya menjadi pusat ibadah umat Islam, tetapi juga destinasi wisata religi yang memperkenalkan nuansa Masjid Nabawi di tanah Jawa. (balqis).


















Tinggalkan Balasan